Selasa 05 Oct 2010 18:51 WIB

Evanegelis Ramal Negara Adidaya Bakal Bergeser dari AS ke Cina

Beijing. Ilustrasi
Foto: AP
Beijing. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Nominator senat dari Partai Republik, Christine O'Donnell, pernah mengatakan dalam sebuah debat 2006 bahwa Cina sedang merencanakan untuk mengambil alih Amerika Serikat. Ia juga mengklaim memiliki informasi rahasia tentang negara yang dia tidak bisa membocorkan.

Komentar Ms O'Donnell datang saat ia dan dua calon Republik lainnya memperdebatkan kebijakan Amerika Serikat terhadap Cina. Saat itu, ia tengah memperebutkan kursi senat untuk Delaware, yang berakhir dengan kekalahannya.

Ia tidak patah semangat. Kini, O'Donnell dengan dukungan dari gerakan tea party Partai Republik yang ultrakonservatif, melenggang ke senat setelah kemenangan mengejutkan bulan lalu. Dia menang atas Michael Castle, anggota senior Partai Republik.

Setelah debat itu, ia konsisten dengan peringatannya, bahwa Cina telah memikirkan langkah cermat, hati-hati, dan strategis untuk mengambil alih Amerika. Bahkan, katanya, suatu hari ekonomi negara ini akan bergantung sepenuhnya pada Cina. "Kita harus menemukan cara untuk menjadi sekutu," katanya.

"Ada banyak saya ingin mengatakan. Saya berharap saya tidak mengetahui rahasia untuk beberapa informasi rahasia bahwa saya tahu banyak," katanya.

Namun, katanya, bersekutu dengan Cina tampaknya sulit bagi AS. "Sebuah negara yang memaksa perempuan untuk melakukan aborsi dan mandat bahwa Anda hanya dapat memiliki satu anak dan tidak akan memungkinkan Anda kebebasan untuk membaca Alkitab, Anda berpikir bahwa mereka bisa menjadi teman kita?" ia bertanya.

"Kita harus melihat sejarah kita dan menyadari bahwa jika mereka berpura-pura menjadi teman kita itu karena mereka punya sesuatu di tangan mereka," ujarnya.

Dari mana ia mendapatkan semua "rahasia" itu? Ia berkilah, itu sudah menjadi rahasia umum dan kecenderungannya makin jelas tengah bergerak ke sana (Cina menjadi negara adidaya baru, red). Ia pribadi mengaku mendapatkan informasi langsung dari sumber pertama, yaitu kelompok-kelompok nirlaba yang bekerja dengan misionaris yang tengah menebar misi di Cina.

O'Donell semula adalah penganut Katolik, namun kemudian menjadi seorang Kristen evangelis, memilih untuk hidup murni, mulai dari berkhotbah hingga pantang seksual dan bergabung dengan Republik College. Namun kepada The New York Times dia mengaku memeluk kedua agama Katolik dan Protestan.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement