REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan pemerintah tengah memeriksa laporan tewasnya warga Jerman di Waziristan, Pakistan, akibat bombardir pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat di wilayah itu. Kepolisian Federal Jerman yang bertanggung jawab untuk penyelidikan terorisme mengatakan sebanyak 220 orang telah melakukan perjalanan dari Jerman ke Pakistan dan Afghanistan untuk pelatihan paramiliter.
Setidaknya 70 diantaranya telah lulus dan kembali ke Jerman. Senada dengan keterangan kepolisian Jerman, intelijen Pakistan menyatakan setidaknya ada 60 warga Jerman di Waziristan Utara saat ini.
Meski telah mengetahui informasi tersebut, pemerintah Jerman menyatakan tidak ada alasan untuk panik. Eropa memandang ancaman itu berbeda dengan AS, sementara analis keamanan di AS menganggap itu hanyalah masalah perbedaan pendekatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat tanpa awak menjatuhkan tembakan di wilayah Waziristan Utara, tepatnya di sebuah desa yang terletak tiga kilometer dari kota Mir Ali, kota utama di area itu. Intelijen Amerika dan Barat menengarai desa tersebut berisi para anggota Taliban sekaligus merupakan kamp pelatihan bagi orang asing dengan berbagai kewarganegaraan.