Rabu 06 Oct 2010 02:05 WIB

Gubernur Jawa Barat Minta SKB Soal Ahmadiyah Dipertegas

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Ahmad Heryawan
Foto: Amin Madani/Republika
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menghendaki adanya ketegasan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terkait Ahmadiyah. Penegasan itu sebaiknya dimasukkan dalam revisi SKB itu.

''Yang jelas saya punya harapan, ada kalimat di keputusan di SKB yang lebih detail lagi,'' ujar Ahmad seusai menghadap Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, di kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa (05/10).

Menurutnya revisi terhadap SKB perlu dilakukan, yaitu dengan memberikan beberapa detail di dalamnya, agar jauh lebih tegas. Revisi itu penting untuk meluruskan penganut Ahmadiyah yang sudah menyimpang.  Dia menyarankan, dalam SKB itu harus ada kalimat yang menyatakan seluruh kegiatan Ahmadiyah harus dibekukan, mewajibkan Ahmadiyah untuk kembali ke ajaran yang benar, memerintahkan pihak terkait seperti Muspida dan ulama untuk mengajak penganut Ahmadiyah kembali ke jalan yang benar.

Masukan-masukan ini diakuinya sudah diusulkan dalam sejumlah rapat dengan menteri-menteri terkait.  Selain itu, dia meminta semua pihak untuk menghindari cara kekerasan. ''Semua pihak harus menahan diri,'' serunya.

Semua harus bisa terlindungi dari tindakan kekerasan. Seperti yang diketahui, awal bulan Oktober terjadi pembakaran sebuah masjid Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Desa Ciampeaudik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembakaran itu dipicu oleh kesalahpahaman antara dua kampung yang saling bertetangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement