Rabu 06 Oct 2010 03:21 WIB

Lippo Karawaci Genjot Pendapatan dari Divisi Kesehatan

Rep: Agung Budiono/ Red: Budi Raharjo
Lippo Karawaci
Lippo Karawaci

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan properti, PT Lippo Karawaci Tbk berencana menggenjot pendapatan perusahaanya dari divisi kesehatan dan rumah sakit. Perseroan menargetkan akan memperoleh pendapatan sekitar sebesar 600 juta dolar atau setara Rp 5,4 triliun hingga 2014 dari divisi tersebut.

Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya, menuturkan target itu sejalan dengan ekspansi bisnis perseroan yang mematok pertumbuhan aset menjadi delapan miliar dolar AS atau setara Rp 72 triliun dalam periode tersebut. “Kami mengharapkan dapat menciptakan tambahan pendapatan, sebesar 600 juta dolar AS dari divisi kesehatan,” paparnya di Jakarta, Selasa (5/10).

Ketut memaparkan, saat ini pendapatan dari segmen tersebut hanya berkisar 200 juta atau sebesar Rp 1,8 triliun, sehingga perseroan memproyeksi dalam lima tahun mendatang total pendapatan dari divisi ini mencapai 800 juta dolar AS atau sekitar  Rp 7,2 triliun. "Saat ini perseroan memiliki empat rumah sakit (RS) yang berlokasi di Lippo Village (Tangerang), Kebon Jeruk (Jakarta), Cikarang (Bekasi) dan Surabaya (Jawa Timur). Kapasitas keempat rumah sakit tersebut mencapai 600 tempat tidur," paparnya.

Selain itu, perseroan juga terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan menambah sekitar 20 rumah sakit. Menurut Ketut, pembangunan rumah sakit tersebut akan melingkupi seluruh wilayah di Indonesia, khususnya Indonesia bagian Timur. Ketut mengungkapkan, skema kerjasamanya akan dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah (pemda) setempat. Untuk tahap awal perseroan tengah menjajaki pembangunan rumah sakit di Ambon (Maluku) dengan menggandeng pemda.

“Dari 20 rumah sakit sebagian akan mecakup seluruh wilayah di Indonesia. Mudah-mudahan sudah bisa terealisasi dalam 3 atau 4 tahun ke depan,” ujar Ketut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement