Rabu 06 Oct 2010 06:50 WIB

Penundaan Eksekusi Bos Playboy Indonesia Bukti Lemahnya Penegakan Hukum

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP Front Pembela Islam Bagian Advokasi, Munarman, mengatakan bahwa penundaan eksekusi terhadap mantan Pimred Playboy, Erwin Arnada, adalah cermin belum tegasnya penegakan hukum

"Sunggug aneh bin ajaib, ada terpidana bisa tawar menawar mengenai waktu eksekusi," ujar Munarman saat dihubungi Selasa (5/10) malam.

Menurut Munarman, Kejaksaan sudah mengetahui keberadaan Erwin saat ini. Demikian, tidak ada alasan penundaan eksekusi.

Munarman membandingkan keringanan yang didapatkan Erwin ini dengan perlakuan terhadap ormas-ormas yang baru disangka melakukan keonaran. "Giliran pelakunya diduga Ormas Islam langsung teriak kencang tentang perlunya penegakan hukum," kata Munarman.

Hari ini Erwin dijadwalkan menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri untuk menjalani hukuman penjara. Kendati demikian, eksekusi tersebut tertunda lagi berhubung Erwin tengah menghadiri acara di Bali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement