REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sidang kasus pembunuhan di Klub Malam Blowfish, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (6/10) dijaga ketat polisi. Penjagaan ketat itu untuk mencegah terulangnya tawuran antara pendukung terdakwa dan korban, seperti yang terjadi dalam sidang pekan lalu yang menimbulkan tiga korban tewas.
Penjagaan ketat sudah mulai terlihat di setiap jalan masuk kawasan Ampera Raya. Di kawasan gedung persidangan juga dipenuhi dengan polisi, seperti dari Brimob. Areal parkir dikosongkan. Setiap pengunjung diperiksa secara ketat guna mencegah kehadiran pengunjung yang membawa sejata tajam.
Truk yang membawa satuan kepolisian itu terlihat di setiap sudut jalan kawasan Jalan Ampera Raya. Terdakwa juga dievakuasi dengan menggunakan panser "Barakuda" milik Polri. Kapolres Jaksel, Kombes Pol Gatot Edi, menyatakan pihaknya mengerahkan 900 personel untuk menjaga pelaksaan sidang tersebut. Personel itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jaksel, Brimob, dan polsek setempat.
Dalam persidangan, dari tujuh saksi yang semula akan dihadirkan hanya satu saksi yang hadir, dan itupun dari anggota Polsek Jagakarta, AKP Adri Deses Driyanto. JPU menyebutkan semula keenam saksi lainnya siap hadir, namun mereka masih khawatir. "Jangan alasan takut, saya berikan garansi. Saya beri garansi keamanan," kata hakim S Elier, yang memimpin sidang itu. Sementara itu, sidang akan dilanjutkan kembali pada 11 Oktober 2010.