REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Krakatau Steel (KS) menunda penetapan harga per lembar sahamnya dalam initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana. Jika semula penetapan harga itu diumumkan pada Jumat (8/10) maka baru disampaikan pada Selasa (12/10).
"Enggak jadi besok tapi Selasa (12/10) siang baru ditentukan," kata Direktur Utama KS, Fazwar Bujang, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/10). Sebelum ini, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, mengatakan penentuan harga pelepasan saham KS saat IPO bulan depan akan dilakukan besok.
Kegiatan roadshow KS, lanjut Mustafa, sudah selesai dilaksanakan. Selanjutnya, hasil roadshow tersebut akan dikaji lebih lanjut oleh underwriter (penjamin emisi) IPO KS.
"Hasil roadshow akan diolah lagi dengan underwriter (penjamin emisi), nanti dibuat kajian. Hasil itu baru dirumuskan sama penjamin emisi. Tapi, perkiraan harganya itu belum," tuturnya.
Mustafa kembali menyampaikan nantinya saham KS akan dilepas sebanyak 20 persen di tahap pertama. "Dari 20 persen itu kami harapkan mayoritas dari investor dalam negeri," ujar Mustafa.
Untuk tahap kedua akan dilepas sebanyak 10 persen lewat mekanisme secondary offering atau penawaran saham kedua. Untuk pelepasan saham tahap pertama, KS sudah mengantongi izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sedangkan yang tahap kedua, Mustafa mengaku masih belum ditentukan waktunya, apakah tahun depan atau dua tahun lagi.
Target dana yang akan diraup oleh Krakatau Steel setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar Rp 4-5 triliun. Dana itu akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Kementerian BUMN secara resmi menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi yang akan menangani IPO KS.