Sabtu 09 Oct 2010 05:47 WIB

Ba'asyir tidak Benarkan Fa'i di Indonesia

Rep: aby/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pendiri Jamaah ansharuttauhid (JAT), Abubakar Baasyir menyanggah keterlibatannya dalam penyerangan Mapolsek Hamparan Perak dan perampokan Bank CIMB Medan. Bahkan, Ba'asyir sendiri menolak fa'i dilakukan di daerah damai seperti Indonesia.

Keterangan Ba'asyir tersebut disampaikan oleh asisten pribadi Abubakar Ba'asyir, Hasyim Abdullah. Hasyim mengatakan, Ba'asyir memang sempat berkunjung ke Medan. Cuma kepergiannya itu dalam rangka tabligh akbar. "Memang pernah ke Medan dalam rangka tabligh akbar. Pernah dua tiga kali ke sana,"tuturnya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/10).

Meski demikian, Ba'asyir tidak tahu persis lokasi dimana dia melakukan tabligh akbar. Namun, ungkap Hasyim, lokasi tempat Ba'asyir melakukan tabligh akbar tersebut dapat dicek di undangan yang ada di sekretariat JAT.

Ba'asyir pun menyanggah tabligh akbar tersebut dilakukan secara tertutup. Menurut Hasyim, Ba'asyir hanya memberi arahan khusus untuk anggota JAT. "Sedangkan di sana bukan anggota JAT karena di Medan tidak ada JAT," jelasnya.

Ba'asyir sendiri, ujar Hasyim, menolak fa'i dilakukan di daerah damai seperti Indonesia. Menurut Hasyim, Ba'asyir berpendapat bahwa fa'i hanya dilakukan di daerah perang dan diserahkan ketika musuh sudah menyerah. "Harta hasil fa'i sendiri sekitar 60%nya wajib diserahkan ke fakir miskin,"jelasnya.

Hasyim mengaku, Ba'asyir sempat menjelaskan hal tersebut kepada penyidik Bareskrim Mabes Polri. Ketika itu, Ba'asyir menjelaskan tentang sejarah terjadinya fa'i. Istilah fa'i, menurut Ba'asyir, berasal dari adanya pengepungan pasukan muslimin terhadap pasukan yahudi Bani Quraidhah.

Kaum yahudi yang dikepung dalam satu benteng tersebut menyerah. "Orangnya ditawan hartanya itu diambil sebagian buat fakir miskin, terus ada buat rasul,"jelas Hasyim mengutip pernyataan Ba'asyir.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan bahwa Ba'asyir sempat berkunjung ke Hamparan Perak sebanyak dua kali untuk memberikan ajaran-ajaran negatif. Bahkan, Iskandar menuding bahwa Ba'asyir mengajarkan kepada beberapa pelaku penyerangan Mapolsek Hamparan Perak dan perampokan Bank CIMB Niaga, Medan untuk melakukan perampokan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement