Selasa 12 Oct 2010 03:21 WIB

Harga Air Zam Zam Naik 100 Persen

Rep: bowo pribadi/ Red: taufik rachman
Jamaah Haji
Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN—Musim Ibadah Haji 2010 telah tiba, para tamu Allah dari tanah air mulai meninggalkan kampung halamannya menuju asrama haji untuk menunaikan Rukun Islam yang ke-lima ini.

Seperti halnya dengan pelaksanaan ibadah haji tahun- tahun sebelumnya, jelang musim haji kali ini sejumlah toko penjual perlengkapan dan souvenir haji mulai kebanjiran rejeki.

Jelang pemberangkatan jamaah haji , omset penjualan perlengkapan haji di Kabupaten Semarang, dalam sebulan terakhir, naik hingga 75 persen.

Menurut Hj Nilawati (38), pemilik toko perlengkapan dan souvenir ibadah haji di Ungaran, Kabupaten Semarang mengaku, jika pada hari biasa omzet penjualannya hanya berkisar Rp 40 juta per bulan, menjelang pemberangkatan jama'ah haji kali ini naik hingga Rp 80 juta per bulan.

Hal ini terjadi akibat kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan haji tertentu. Terutama untuk barang-barang yang diimpor langsung dari Arab Saudi. Seperti kurma, sajadah, parfum, kacang fustuk (kacang arab, red), rumput fatimah, roti gandum, dan tasbih.

Kenaikan harga yang cukup signifikan –menurutnya—berlaku pada penjualan air zam-zam saja. Karena harganya bisa naik dua kali lipat dibandingkan harga penjualan normal atau hari biasa.

Jika biasanya air zam- zam hanya dijual berkisar Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per 10 liter, jelang musim haji seperti saat ini bisa mencapai Rp 240 ribu per liter. “Bahkan, semakin mendekati pemberangkatan, harganya juga masih bisa lebih mahal,” terangnya, Senin (11/10).

 

Wanita asal Aceh Besar ini mengaku, saat ini banyak para jamaah haji yang memburu berbagai perlengkapan dan souvenir haji di negeri sendiri. Hal ini untuk mengantisipasi pembatasan barang bawaan para jamaah haji selama di tanah Suci.

Biasanya para jamaah haji lebih dulu memesan beberapa barang yang dibutuhkannya, dan sepekan setelah pulang dari Mekah, pihaknya mengantarkan langsung kerumah setiap pemesan.

“Jadi oleh-oleh khas Mekah selama ini tidak semuanya membeli dari sana, tapi bisa didapatkan disini, di tanah air sendiri. Karena lebih praktis dan tak membuat para jamaah repot selama berhaji,” imbuh Nilawati.

Sementara itu, kenaikan omset penjualan perlengkapan juga diamini oleh Rafika Widi (28), penjual di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Sejak sebulan terakhir tokonya banyak dikunjungi para calon jamaah haji yang berangkat tahun ini.

“Biasanya barang yang paling dicari para jamaah haji ini meliputi souvenir yang akan digunakan sebagai oleh-oleh. Antara lain tasbih, peci, kerudung dan buah kurma,” paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement