REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alifian Mallarangeng, menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses naturalisasi pemain sepak bola. Menurut Andi, pihaknya bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sedang memproses hal tersebut.
"Naturalisasi adalah salah satu terobosan, sedang kita kerjakan bersama-sama. Kami sudah minta PSSI untuk mengirim surat nama-nama mana yang akan dinaturalisasi," kata Menpora, Senin (11/10), seperti dikutip situs Kemenpora.
Menpora menyampaikan hal tersebut usai pembukaan diskusi bertajuk ‘Sepakbola Indonesia: Reformasi atau Tertinggal’ di Hotel Sahid, Jakarta, Senin pagi. Menurut dia kehadiran pemain naturalisasi merupakan program jangka pendek dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi timnas Indonesia.
Selain itu, naturalisasi juga dapat meningkatkan daya saing para pemain lokal. Dengan demikian, para pemain muda mau berupaya lebih keras agar tempatnya di timnas tidak diambil pemain naturalisasi. “Namun pembinaan tetap penting,” tegasnya.
Dalam diskusi tersebut, salah satu poin yang disampaikan wartawan senior Budiarto Shambazy sebagai salah satu pembicara adalah peningkatan performa pemain timnas. Menurut dia, sudah seharusnya para pemain timnya meningkatkan kemampuannya jika tidak ingin tempatnya diambil oleh pemain naturalisasi.
PSSI lewat Badan Tim Nasional (BTN) berencana menaturalisasi beberapa pemain asing, di antaranya Segio van Dijk, JohnRudolf van Beukering, Rafael Guillermo Eduardo Maitimo, dan Tobias Waisapy. Tiga nama terakhir sempat diproyeksikan memperkuat Indonesia melawan Uruguay, namun batal karena belum memegang paspor Indonesia.
Menpora mengharapkan proses ini bisa berjalan cepat. Namun ia menegaskan pemain yang akan dinaturalisasi harus benar-benar ingin memperkuat Indonesia dan rela menanggalkan kewarganegaraan lamanya. “Indonesia tidak ada dwi kewarganegaraan,” tegasnya.