REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Setelah dipecundangi Uruguay 1-7 pada pertandingan persahabatan akhir pekan lalu, timnas Indonesia mampu bangkit dan memetik kemenangan 3-0 atas Maladewa di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (12/10).
Berbeda dari pertandingan persahabatan sebelumnya, timnas Indonesia tidak mendapat tekanan berarti dari tim tamu. Kiper Markus Haris Maulana yang bekerja keras membendung tendangan pemain Uruguay, kali ini terlihat lebih santai.
Pada pertandingan ini, Indonesia menguasai permainan. Hanya saja, penyelesaian akhir yang buruk dan tergesa-gesa membuat Indonesia hanya mampu melesakkan satu gol di babak pertama.
Bertanding di bawah sengatan terik matahari, kedua tim mengawali laga dengan lamban. Maladewa mencoba untuk menjebol gawang timnas senior lebih dulu. Upaya itu dapat pada menit ke-16, ketika Ashfaq Ali melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun Markus bisa mementahkan peluang tersebut.
Di lain sisi, kreasi permainan Indonesia tidak terlihat bagus. Koordinasi antarlini tak berjalan dengan baik. Akibatnya, Maladewa tidak terlalu mendapat tekanan berarti.
Pada menit ke-31, Indonesia akhirnya berhasil memecah kebuntuan melalui Oktovianus Maniani. Pemain Sriwijaya FC yang diturunkan sebagai starter di laga kali ini menyambut umpan Boaz Solossa dari sektor kanan pertahanan Maladewa.
Oktovianus yang berada di sektor kiri menerima umpan itu dengan baik. Bola tendangan pelan Oktovianus sempat mengenai mistar kanan gawang Maladewa sebelum akhirnya bersarang di dalam jala Mohamed Imran.
Unggul satu gol membuat Indonesia lebih percaya diri untuk memperbesar keunggulan. Namun hingga babak pertama usai, skor 1-0 tetap bertahan.
Di babak kedua, Indonesia mencoba bermain lebih agresif. Berbagai variasi serangan coba dikembangkan untuk membongkar pertahanan Maladewa. Namun seperti halnya di babak pertama, penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat tim 'Merah Putih' gagal menambah gol.
Pada menit ke-60, Bambang Pamungkas mendapat peluang untuk memperbesar keunggulan timnas senior. Namun tendangannya masih menyamping di sisi kiri gawang Maladewa.
Pelatih Alfred Riedl selanjutnya memasukkan Yongki Aribowo, dan menarik Bambang. Permainan Indonesia sedikit mengalami peningkatan. Hasilnya, Indonesia memperbesar keunggulan pada menit ke-74.
Berawal dari penetrasi Firman Utina dari sektor tengah ke jantung pertahanan Maladewa. Firman memberikan umpan kepada Yongki. Sambil memutar badannya, Yongki melepaskan tendangan ke arah gawang. Mohamed Imran gagal menangkap bola dengan baik, sehingga si kulit bundar bersarang di jalanya.
Unggul dua gol membuat Indonesia terus meningkatkan serangan ke pertahanan Maladewa. Hanya saja, penyelesaian yang buruk dan terkesan egois membuat peluang yang diperoleh menjadi terbuang percuma.
Menjelang pertandingan berakhir, Indonesia berhasil memperbesar keunggulannya melalui Toni Sucipto. Berawal dari umpan jauh Yongki di sisi kanan pertahanan Maladewa, bola lambung disambut Toni dengan tendangan voli yang menghujam gawang Maladewa. Skor 3-0 ini bertahan hingga pertandingan usai.