REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua menilai, rencana untuk menggulingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono adalah sesuatu yang tidak masuk akal. "Wacana itu janggal dan aneh. Yang dibilang bahwa rakyat akan bergerak, rakyat yang mana. Presiden Yudhoyono dipilih oleh rakyat, kok disebut rakyat akan bergerak. Jangan mengatasnamakan rakyat kalau begitu," kata Max usai menghadiri rapat dengan Tim Kecil Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/10).
Wacana tersebut, kata Max, hanya dilontarkan oleh mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli. "Pertemuan di PP Muhammadiyah tidak ada rencana menggulingkan Presiden Yudhoyono. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, wacana tersebut tidak ada sama sekali dan tidak pernah disampaikan oleh yang hadir. Satu-satunya orang yang melontarkan itu hanya Rizal Ramli dan dijadikan opini publik," tuturnya.
Dia tak tahu pasti apa yang diinginkan oleh Rizal Ramli dengan melontarkan wacana tersebut. "Kita tidak tahu apa yang Rizal Ramli inginkan. Saya pikir kalau pemerintah ini baik, berikan solusi, bukan hanya bisa mengkritik saja, berikan masukan positif. Presiden Yudhoyono tetap dengar kritikan, tapi harus disertai dengan solusi. Jadi tidak ada wacana untuk menggulingkan pemerintahan Yudhoyono," tandas Max.
Seperti diketahui, sejumlah tokoh politik nasional berkumpul di kantor PP Muhammadiyah pada Jumat (8/10) kemarin. Di antaranya adalah Din Syamsuddin, Jusuf Kalla (JK), Wiranto, Taufiq Kiemas, Sutiyoso, Mahfud MD, Soetrisno Bachir, Marzuki Alie dan Rizal Ramli.
Atas nama pribadi mereka membuat pernyataan cukup keras mengenai kondisi terkini bangsa. "Tapi yang bilang pemerintah gagal hanya satu, Rizal Ramli. Hanya Rizal Ramli yang meminta SBY turun, lainnya moderat," ungkap Marzuki.
Sedangkan pernyataan bersama para tokoh, tercermin dalam pidato Din Syamsuddin. Inti pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah itu bahwa sekarang ini dirasakan ada permasalahan bangsa dan memerlukan tawaran solusi yang konkret.