Kamis 14 Oct 2010 05:58 WIB

Ketua Komisi III DPR Nilai Timur Pradopo Nyaris Sempurna

Benny K Harman
Benny K Harman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman menilai bahwa calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol Timur Pradopo dalam rekam jejak nyaris tanpa cacat alias nyalis sempurna. "Timur dalam penilaian saya lihat nyaris tidak ada cacat," katanya di Jakarta, Rabu (13/10).

Terkait adanya dugaan tindakan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan pada peristiwa kasus Trisakti dan Semanggi pada 1998 dan memakan korban jiwa, Benny mengatakan hal tersebut hanya bersifat opini. "Terkait hal tersebut yang disampaikan oleh Komnas HAM hanya opini yang disampaikan dalam bentuk dokumen," ujarnya seraya membela.

Pada peristiwa kasus Trisakti dan dan memakan korban jiwa itu, Timur menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat. Benny mengatakan pihaknya juga sudah telah menanyakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa rekening yang dimiliki Timur tidak ada yang bermasalah. "Tidak ada rekening yang mencurigakan dan potensi kasus ke KPK tidak ada," Politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) mengharapkan Komisi III DPR dalam melakukan uji kelayakan terhadap calon Kapolri benar-benar harus serius. "Kita berharap Komisi III benar-benar serius dalam melakukan uji kelayakan terhadap calon kapolri Komjen Pol Timur Pradopo," kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane di Jakarta, Minggu (10/10).

DPR dalam melaksanakan uji kelayakan hendaknya menggutamakan penggalian dari sisi moralitas, psikologis, kehidupan pribadi dan keluarga, ujar Neta Pane. "Sebab ketiga hal tersebut merupakan tolak ukur bagi keteladanan seorang pemimpin yang akan menjadi contoh bawahannya. Ke depan figur pemimpin yang dibutuhkan Polri adalah figur yang bermoral, teladan, tegas, mau menjalankan kontrol dengan maksimal agar reformasi Polri segera terwujud," kata Neta, menambahkan.

Selain itu, Komisi III DPR juga harus menguji integritas, tidak berpoligami, tidak memiliki wanita idaman lain, kompetensi, pengalaman, intelektualitas, dukungan internal, dan akseptabilitas publik calon tersebut. "IPW berharap Komisi III jangan sekedar jadi 'tukang stempel' dan harus berani menolak calon yang tidak memenuhi kelayakan di atas, sehingga rakyat tidak mendapatkan Kapolri 'karbitan' ," katanya.

Timur saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan(Kabaharkam), menggantikan posisi Komjen Pol Iman Haryatna yang memasuki masa pensiun, dan sebelumnya ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement