REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Menteri Pertanian, Suswono, mengelak untuk memberi komentar soal rencana pemerintah mengekspor beras. Ia menganggap, hal itu bukan wewenangnya.
“Tanya ke Kementerian Perdagangan atau Bulog saja. Kalau soal produksi kita surplus kok,” ujarnya singkat usai seminar ketahanan pangan di DPR, Selasa (13/10).
Dikutip dari laman Bloomberg, mantan publisher Rice Trader, Tom Slayton, menyebutkan bahwa Indonesia, Filipina, dan Bangladesh akan mendominasi pasar impor di kuartal empat 2010. “Indonesia mungkin membeli 850 ribu metrik ton beras pada tahun pemasaran 2010-2011,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Pelayanan Publik Bulog, Sutono, pun tak ingin menuturkan lebih lanjut mengenai rencana impor. “Kita belum bisa ngomong apa-apa. Bulog sebagai operator tinggal jalan jika sudah saatnya,” kilah Sutono.
Bulog memiliki stok beras 1,5 juta ton. Namun jika sampai akhir tahun stok Bulog yang ada sebesar 1,2 juta ton, maka akan ada impor. Sebelumnya Dirut Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bulog memperkirakan impor sekitar 300 ribu ton.
Menurut Sutono tidak penuhnya stok karena kondisi pada tahun ini sama dengan pada 2007, saat iklim tanam dan panen mengalami kemunduran. “Cuaca pada 2010 jauh lebih basah sehingga ada banyak tanaman yang kena hama dan kualitasnya rendah,” jelas Sutono.