REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan PR, Heru Lelono, mengatakan, wacana untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pendidikan politik yang tidak benar.
"Saya yakin wacana itu tidak akan mempengaruhi masyarakat atau orang banyak. Malah wacana itu menunjukkan kepada masyarakat tentang pendidikan politik yang tidak benar," kata Heru Rabu (13/10).
Heru menambahkan, dirinya sepakat bila Presiden Yudhoyono diberhentikan jika melanggar ketentuan.
"Saya sepakat dengan mereka kalau Presiden Yudhoyono melanggar Pancasila, UUD 45, melanggar UU, melanggar sumpah jabatan. Nah sekarang ini, apa yang dilanggar oleh Presiden Yudhoyono," kata Heru.
Heru mengatakan, semua sudah sepakat dengan sistem demokrasi yang dianut dan jalankan, apalagi setelah reformasi. "Kalau Anda tidak suka dengan seseorang, jangan malah berteriak-teriak demokrasi yang sebenarnya mencederai demokrasi itu sendiri. Dalam demokrasi itu sudah ada aturan," jelasnya.