REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Program peningkatan pemanfaatan panas bumi berupa penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) di Ulubelu (Lampung) yang saat ini sudah pada tahap evaluasi harga. Rencananya PLTP tersebut akan beroperasi pada akhir tahun 2012. Upaya ini dilakukan untuk mendorong pemanfaatan energi panas bumi di Tanah Air.
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Kardaya Warnika menjelaskan, PLTP Ulubelu merupakan salah satu proyek yang digenjot pemerintah untuk menaikkan pemanfaatan panas bumi agar pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat dimaksimalkan. “Untuk Ulubelu sekarang sudah dalam tahap evaluasi harga, tunggu saja hasilnya,” paparnya di Jakarta Kamis, (14/10).
Manajer Komunikasi Pertamina Geothermal Energy (PGE), Adiatma Sardjito mengatakan, saat ini untuk pembangunan proyek tersebut sedang dalam proses Engineering, Procurement, Construction (EPC). “PLTP ulubelu akan beroperasi pada akhir 2012,” paparnya. Ditambahkannya, harga jual uap juga telah disepakati antara PLN dan PGE dengan harga 4,2 dolar per sen/kilowatt hour (kwh).
Kembali ke Kardaya, selain PLTP Ulubelu dalam rencana kerja KESDM, terdapat beberapa proyek PLTP lain yang dimasukan dalam target peningkatan pemanfaatan panas bumi yaitu PLTP Lahendong (Sulawesi Utara) yang saat ini dalam tahap pekerjaan fasilitas, penyelesaian PLTP Sarulla (sumatera Utara) sedang dalam tahap verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKB) serta PLTP Ulumbu (NTT) dengan kapasitas 5 MW yang sedang dalam disain ulang.
Selama periode kerja satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, menurut Kardaya, yakni pencapaian di bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) selain peningkatan pemanfaatan panas bumi yaitu melaksanakan program peningkatan EBT untuk tenaga listrik, biogas, dan bahan bakar nabati serta terbentuknya Ditjen EBTKE.