REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Calon Kapolri Komjen Timur Pradopo, berjanji menuntaskan kasus-kasus yang selama ini menjadi perhatian masyarakat. Dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Timur menyebut kasus penganiayaan terhadap aktivis ICW Tama S Langkun dan kasus pelemparan bom molotov ke kantor Tempo di antara kasus yang dijanjikan tuntas.
“Kasus yang jadi perhatian masyarakat kami jadikan prioritas, termasuk kekerasan terhadap Tama dan bom di Tempo,” kata Timur, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/10).
Timur mengakui, banyak kasus yang belum bisa diungkap oleh kepolisian. Menurut dia, secara statistik dari semua kasus kejahatan biasanya Kepolisian hanya bisa mengungkap 70 persen dari seluruh jumlah kasus yang ditangani. Pengungkapan kasus-kasus yang menjadi perhatian luas di masyarakat, kata Timur, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.
Pernyataan Timur ini menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa. Saan menyatakan, dari banyak survei menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri terus menurun.
Turunnya kepercayaan publik tersebut, menurut Saan, karena banyaknya masalah di tubuh Kepolisian yang berdampak tidak tuntasnya kasus-kasus yang mendapat perhatian luas di masyarakat. “Contoh kasus rekening gendut, kasus Tama, dan Tempo tidak tuntas, itu jadi penyebab turunnya kepercayaan masyarakat,” tegas Saan.