REPUBLIKA.CO.ID,ATLANTA--Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter akan memulai lawatan ke Timur Tengah, Sabtu, untuk menambah dukungan bagi dicapainya perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina. Carter, 86, akan mengunjungi Mesir, Suriah, Jordania, Israel dan wilayah Palestina. Ia akan pergi bersama dengan delegasi yang disebut The Elders, yang akan dipimpin oleh mantan presiden Irlandia Mary Robinson dan mencakup mantan utusan PBB Lakhdar Brahimi.

"Tujuan dari kunjungan mereka adalah untuk mendorong dukungan di seluruh wilayah itu pada pembicaraan status akhir sekarang ini dengan menekankan pada perlunya mencapai perdamaian yang adil dan menjamin," kata pernyataan The Elders, kelompok yang didirikan oleh mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pada 2007.

Palestina telah menghentikan pembicaraan perdamaian langsung dengan Israel hanya beberapa pekan setelah mereka mulai bulan lalu sesudah Israel menolak memperpanjang moratorium 10 bulan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang mereka duduki.

Carter telah aktif dalam diplomasi internasional sejak menjabat sebagai presiden dari 1977 hingga 1981. Ia menerima hadiah Nobel perdamaian pada 2002, sebagian karena sumbangannya pada Perjanjian Camp David 1978 antara Israel dan Mesir.

Kelompok Yahudi dengan cepat mengkritik sebuah buku yang ia publikasikan mengenai Timur Tengah pada 2006, di mana ia melukiskan kebijakan Israel di wilayah pendudukannya itu sebagai "sistim apartheid". Carter telah menghabiskan dua malam di sebuah rumah sakit di Ohio bulan lalu untuk perawatan gangguan perut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika