REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Telepon genggam Ahmad berdering. Di ujung telepon sana terdengar suara pria memberi kabar, ''VCD bajakannya sudah dirazia, Mas.'' Ahmad menerima panggilan telepon itu ketika Republika baru saja menapak langkah ke pelataran kediaman Haddad Alwi di Cinere, Kamis (14/10).
Sebagai orang kepercayaan Haddad, lelaki berparas Timur Tengah itu langsung meneruskan informasi tadi kepada si pemilik VCD yang telah dibajak. Haddad hanya mengernyitkan dahi, tak bisa berbuat banyak. Tapi, pelantun tembang "Muhammad Nabiku" itu menyampaikan rasa kecewanya. ''Kami sangat dirugikan,'' kata Haddad.
Pembajakan CD dan VCD lagu Haddad Alwi bukan barang baru lagi. Namun, kali ini berbeda. Telepon genggam Haddad kerap berdering menerima kabar adanya sisipan adegan anak menuliskan kata 'Jesus' dalam salah satu video klip lagu di album VCD bajakan berjudul "The Best Haddad Alwi, Anti & Vita" yang beredar secara ilegal di Pekanbaru, Lampung, Jakarta, dan Medan.
Jauh sebelum gonjang-ganjing beredarnya VCD bajakan di Pekanbaru dan Lampung, Haddad sudah memperoleh kabar serupa dari Medan. ''Tapi tidak seheboh di sana,'' ujar ayah beranak tiga ini.
Informasi dari Medan itu disampaikan melalui surat elektronik oleh seorang penggemar Haddad, pekan lalu. Sang pengirim yang mengaku bernama Razali menulis: Saya tanpa sengaja coba beli album "Haddad Alwi, Anti dan Vita" dengan album hits 'Rindu Muhammadku'. Tapi, pada judul lagu kedua, "Muhammad Nabiku", pada klip terakhir terdapat seorang anak yang menulis kata 'Jesus'. Masya Allah, betapa saya terkejut. VCD tersebut masih ada pada saya. Bagaimana Mas Hadddad menyikapi ini di mana syiar lagunya sepertinya diselewengkan oknum.
VCD berisi video klip dari album lagu terbaru "Muhammad Nabiku" itu beredar sebelum versi video klip aslinya dibuat. Bulan Ramadhan lalu, Haddad bersama dua gadis cilik, Anti dan Vita, memang meluncurkan album "Muhammad Nabiku" berisi sembilan lagu, namun baru versi rekaman suaranya saja. Satu-satunya video klip yang sudah dibuat hanya untuk lagu ketiga, berjudul 'Rindu Muhammadku' yang memang sudah banyak diputar di televisi.
HB Naveen, direktur PT Falcon, perusahaan rekaman yang menaungi Haddad, mengaku telah membicarakan masalah ini kepada tim kuasa hukum. ''Kita masih mempertimbangkan langkah hukumnya, apakah akan menjerat para penjualnya,'' kata Naveen. Dia pun menampik anggapan hadirnya VCD bajakan berisi kata 'Jesus' itu sebagai promo negatif sebelum melepaskan VCD aslinya. Ia menegaskan, tak pernah terpikir melakukan tindakan seperti itu.