Sabtu 16 Oct 2010 03:44 WIB

BEI : Draft Aturan Dual Listing Sudah Diserahkan ke Bapepam-LK

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Budi Raharjo
BEI, ilustrasi
Foto: Antara
BEI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BUrsa (AB) Bursa Efek Indonesia (BEI), Wan Wei Yiong, mengungkapkan pihaknya sudah mengajukan draft rencana penerapan dual listing (pencatatan ganda) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Draft-nya sudah kita kirim ke Bapepam-LK," ujar Yiong saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (15/10).

Selanjutnya, ia mengungkapkan BEI dan Bapepam-LK akan membahas lebih lanjut finalisasi aturan dual listing tersebut. Sebelumnya, Yiong menyampaikan BEI dalam tengah merancang peraturan perdagangan, terkait perusahaan asing yang akan melakukan pencatatan ganda (dual listing) di Indonesia, dalam bentuk Sertifikasi Penitipan Efek Indonesia (SPEI). BEI juga sudah melangsungkan pertemuan dengan seluruh pelaku pasar, Anggota Bursa (AB), termasuk Bank Kostodian untuk menyolialisasikan draft tersebut.

Yiong menambahkan, nantinya BEI bersama dengan KSEI dan KPEI juga akan melakukan hal senada untuk memudahkan perusahaan asing melakukan dual listing di sini. Sejauh ini, perusahaan asing yang berniat melakukan dual listing di BEI, yaitu CIMB Group dan Maybank. "Nantinya (SPEI) akan kita atur, sama seperti saham. KPEI juga akan membuat aturan settlement-nya seperti apa. Apa sama dengan settlement biasa. Sedangkan KSEI untuk penempatan di Bank Kustodian," kata Yiong, beberapa waktu lalu.

Terkait aturan dual listing ini, sebelumnya, Direktur Utama BEI, Ito Warsito menyatakan aturan dual listing ini diharapkan terbentuk sebelum Desember 2010. Dengan begitu, ia berharap rencana dual listing ini bisa direalisasikan pada kuartal pertama 2011 di BEI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement