REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku penembakan terhadap seorang remaja bernama Satria Indra Lesmana di depan SMPN 244, Jakut, masih terus diselidiki oleh pihak Polres Jakut. "Kami sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus ini, tapi untuk menyatakan pelaku penembakan berasal dari Kepolisian di luar Polres Jakarta Utara atau satuan lain, masih terlalu dini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, Komisaris Polisi Susatyo Purnomo Condro, Jumat (15/10).
Kompol Susatyo mengatakan pihaknya sudah memeriksa seluruh anggotanya di jajaran reskrim Polres Jakut. "Empat orang saksi mata sudah dikonfrontir dengan seluruh jajaran Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara," ujar dia.
Dari konfrontasi tersebut, tidak ada satupun dari 30 anggota reskrim yang dinilai menyerupai pelaku. Kompol Susatyo menambahka,n pihaknya tidak melakukan operasi pengejaran bajing loncat di wilayah lokasi kejadian. "Daerah Cilincing memang rawan bajing loncat, tapi target operasi kami bukan di tempat kejadian," katanya.
Hingga kini, Kepolisian sudah meminta keterangan dari delapan orang saksi yaitu empat orang saksi mata dan empat orang saksi yang membawa korban ke RSUD Koja. "Kami masih akan menambah saksi lagi dan pekan ini, kami juga akan mengkonfrontir saksi mata dengan anggota Kepolisian Sektor," ujar Susatyo.
Berdasarkan keterangan saksi, Kompol Susatyo menyebutkan, korban terlihat berlari dalam kondisi terluka dikejar oleh seorang yang berjalan menenteng revolver laras panjang dan seorang yang mengendarai sepeda motor.
Ciri-ciri pelaku penembakan juga masih belum jelas. Keterangan yang diberikan oleh saksi juga berbeda-beda. "Ada saksi yang bilang pelaku berbadan gemuk, pakai topi, tapi keterangan saksi masih berbeda- beda," katanya.
Satria yang kini masih dirawat di RSUD Koja diberi bantuan biaya rumah sakit dari Kepolisian.
"Biaya perawatan korban merupakan tanggung jawab negara, biaya rumah sakit kami bantu mengingat kondisi ekonomi keluarga korban," ujar Susatyo.