REPUBLIKA.CO.ID, DENHAAG--Masyarakat Muslim Belanda mengritik anggota parlemen ekstrim kanan, Geert Wilders. Wilders dianggap telah memecah belah multikulturalisme di Belanda.
Pernyataan itu disampaikan seorang Muslim saat bersaksi di pengadilan di Denhaag yang menyidang Wilders, Senin (18/10). ''Wilders merupakan seorang ideologis yang berbahaya yang telah memecah belah masyarakat Belanda,'' ujar Naoul Abaida, seorang pengacara magang yang juga keturunan dari ibu asal Belanda asli dan ayah dari Maroko.
''Saya meminta anda (hakim) melindungi saya sebagai Muslim dan Maroko dari Wilders,'' pintanya merujuk pada pernyataan Wilders yang kerap menghina Islam dan imigran asal negara Muslim seperti Maroko.
Wilders harus menghadapi lima tuntutan di pengadilan sejak 4 Oktober 2010 karena komentar-komentarnya yang penuh kebencian dan anti terhadap Islam dan Muslim. ''Kami merupakan sasaran sehari-hari pernyataan xenophobia,'' kata Mohamed Rabbae, politikus dan aktivis kepada hakim merujuk pada sikap Wilders yang kerap mengangkat alis atau membuang wajahnya.
''Anak-anak kami menjadi tidak yakin dengan masa depannya... dengan iklin diskriminasi seperti ini, kebencian dan permusuhan yang disebarkan oleh Wilders.''
Menurut Rabbae, sikap Wilders itu hanya memperdalam kesenjangan antara penduduk Muslim dengan warga asli Belanda. Atas tuduhan yang dikenakan ini, Wilders terancam hukuman penjara sampai setahun atau denda 7.600 euro.