REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Uni Emirat Arab (UEA) akan menanamkan investasi lebih luas di Indonesia terutama dalam bidang energi yang dapat diperbaharui. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan bersama Menlu RI Marty Natalegawa usai menandatangani persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas, dan khusus di Jakarta Selasa (19/10).
Al Nahyan meyakini Indonesia memiliki kapasistas energi geothermal besar yang dapat dieksplorasi dengan kerja sama kedua negara. UEA sebagai negara tuan rumah Agen Internasional Energi Terbarui (IRENA) dapat membantu eksplorasi geothermal sebagai pengganti bahan bakar fosil yang selama ini banyak dipergunakan.
Selain dalam bidang energi, UEA tertarik untuk menanamkan investasinya dalam bidang infrastruktur, agrikultur, dan turisme. “Saya rasa ada kemungkinan untuk memperbesar perdagangan antara kedua negara,” imbuh Al Nahyan.
Selama ini, Indonesia punya hubungan yang cukup baik dengan UEA, terutama dalam bidang ekonomi. Sepanjang 2009, perdagangan kedua negara mencapai angka 1,1 miliar dolar AS. Dalam kuarter pertama tahun ini saja, perdagangan Indonesia dengan UEA menembus angka 579 juta dolar.
Sementara itu, di UEA sendiri ada lebih dari 175 ribu warga negara Indonesia, dengan sekitar 120 ribu di antaranya bekerja di berbagai bidang. Sebanyak 20 persen bekerja di sektor formal dan sisanya bekerja di sektor informal, kebanyakan merupakan pembantu rumah tangga.