REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Bulan Bintang (PBB) menilai banyak permasalahan negara dan bangsa yang belum tertangani. Untuk itu PBB minta agar Presiden SBY untuk fokus mengatasi permasalahan bangsa dan menghentikan praktek pencitraan.
''Kami menyerukan pada Presiden dan Wapres untuk segera menghentikan tebar pesona dan praktek politik pencitraan dan segera beralih kepada politik menangani dan mengatasi masalah dengan komitmen yang lebih nyata pada pengentasan kemiskinan,'' tegas Ketua Umum DPP PBB, MS Kaban, di Jakarta, Kamis (21/10).
Dikatakan Kaban bahwa politik pencitraan yang sangat kuat pada SBY sebenarnya telah direspon positif oleh sebagian besar masyarakat Indonesia pada Pilpres lalu. ''Namun oleh SBY sendiri dinilai belum cukup. Ia masih perlu mencari dukungan politik riil di parlemen dengan melakukan politik akomodatif yang terbukti selama satu tahun ini tidak efektif dan mubazir. Karena saat ini desakan untuk mereshufle kabinetnya begitu besar,'' papar Kaban.
Menurutnya, sedikit demi sedikit kepercayaan publik terus berkurang. Keyakinan bahwa SBY the real president semakin menipis di mata masyarakat. ''Reaksi negatif media atas sejumlah pernyataan dan kebijakan pemerintah dan kepala negara, unjukrasa yang terus terjadi di jalanan dari satu kota ke kota lain serta keberanian silent majority untuk berekspresi di media digital seperti facebook dan twitter adalah bukti penguatan persepsi pada tatanan civil society sedang berproses dalam mencari bentuk sebenarnya,'' ungkap Kaban.