REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA–Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tetap menginginkan sayembara ulang pembangunan gedung baru DPR. PAN menolak desain gedung baru yang saat ini dijadikan acuan Tim Teknis.
“Kita tetap minta desain itu disayembarakan ulang, desain yang sekarang sudah pernah ditolak DPR periode lalu,” tegas Ketua Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edi, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).
Dengan membuat sayembara desain gedung baru DPR, menurut Tjatur, masyarakat akan ikut memiliki kompleks parlemen. Gedung baru DPR menjadi milik bangsa Indonesia. Jika memang ingin membangun gedung baru, Tjatur menyarankan anggarannya tidak lebih dari kisaran Rp 500 miliar. Alasannya, DPR masih bisa memanfaatkan gedung Nusantara V yang saat ini sering tidak dimanfaatkan.
Jika nantinya gedung baru DPR tetap dipaksakan dibangun, Tjatur menyarankan, adanya audit independen olleh BPK. Audit tersebut untuk membuktikan kecurigaan publik atas adanya permainan proyek dalam pembangunan gedung dengan anggaran hingga Rp 1 triliun lebih tersebut. “Diaudit saja. Serahkan ke BPK yang lebih independen,” kata Tjatur.