REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Ketua WTO Pascal Lamy pada Kamis, meminta para pemimpin negara-negara kaya dan berkembang yang menghadiri KTT G20 di Korea Selatan bulan depan untuk mengirimkan sinyal politik yang jelas untuk mempercepat perundingan perdagangan global. Seruannya datang karena Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menjadwalkan konferensi para menteri berikutnya pada 15-17 Desember 2011 di Jenewa, memberi kesempatan bagi para kepala perdagangan dari 153 anggota WTO untuk menyetujui kesepakatan dalam sembilan tahun Putaran Doha.
Namun, Lamy pada Selasa menekankan bahwa pembicaraan mendidih dan menyusahkan tentang perluasan liberalisasi perdagangan global di bidang pertanian, barang industri dan jasa memerlukan langkah lebih cepat.
Pada Kamis, ia meminta KTT Kelompok 20, serta pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Jepang bulan depan, memberikan beberapa dorongan untuk negosiasi yang sedang berlangsung, sebagian besar teknikal, antara kelompok diplomat di Jenewa.
"Saya pikir kami sedang mencari para pemimpin untuk mengirim sinyal politik yang jelas bahwa mereka siap untuk memasuki akhir permainan dari negosiasi Doha, bahwa mereka bersedia untuk memberdayakan Anda untuk masuk bagian akhir dari negosiasi," Lamy mengatakan kepada Dewan Umum WTO.
Para menteri keuangan dan para gubernur bank sentral G20 akan membahas volatilitas pasar valuta asing pada pertemuan pra-KTT di Korea Selatan pada Jumat. Kepala WTO juga menyoroti bahwa masalah minggu ini karena perannya dalam mendorong ketegangan internasional atas perdagangan. "Jalan kemenangan keras ke arah stabilitas dan perdagangan yang memimpin pemulihan bisa dimasukkan ke dalam bahaya serius oleh perilaku mata uang tidak kooperatif," Lamy mengatakan kepada sebuah pertemuan WTO pada Selasa.