REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--PT Pelni Makassar mengaku telah menerima usulan 102 nama pengungsi dari Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk dipulangkan secara gratis menggunakan kapal Pelni. Asisten Manajer Marketing PT Pelni Makassar Dinar Hamzah di Makassar, Jumat (22/10) menjelaskan, 102 pengungsi korban bencana banjir bandang di Wasior Papua Barat tersebut seluruhnya berasal dari Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
"Kemarin (Kamis, 21/10) sebanyak 102 nama pengungsi tersebut diusulkan oleh Dinas Sosial ke Pelni," ujarnya. Nama-nama tersebut, katanya telah disurvei oleh pihaknya dan telah dipastikan benar keberadaannya.
Pelni Makassar sendiri telah meneruskan usulan tersebut ke Pelni pusat namun hingga Jumat ini pusat belum memberikan jawaban atas usulan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Sulsel Suwandi Mahendra membenarkan bahwa pihaknya mengusulkan 102 nama pengungsi asal Bau Bau tersebut. "Mudah-mudahan usulannya diterima oleh Pelni," katanya.
Para pengungsi tersebut, kata dia, saat ini masih berada di Makassar, sebagai daerah transit. "Kebanyakan dari mereka ditampung oleh keluarganya di Makassar. Waktu baru tiba kita yang menampung, tapi karena kita tidak punya tempat penampungan akhirnya diusulkan untuk memulangkan ke daerahnya apalagi mereka sudah tidak lagi memiliki apa-apa," katanya.
Sementara itu, warga Sulsel yang bermukim di Wasior, Papua Barat berjumlah sekitar 400 orang, kurang lebih 200 orang di antaranya telah kembali ke kampung halamannya. "Terakhir sekitar 50 orang telah dipulangkan ke Kabupaten Palopo, Jeneponto dan Takalar, kita bantu sewakan mobil selebihnya dijemput oleh keluarga mereka," katanya.