Selasa 26 Oct 2010 02:50 WIB

Warga Klaten Belum Mengungsi

Rep: my1/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Meningkatnya status Gunung Merapi menjadi Awas belum diikuti gelombang pengungsian warga Klaten. Padahal, warga yang telah terdata menjadi calon pengungsi sedikitnya 5.727 orang dari empat desa yakni Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo, dan Kendalsari.

Tiga desa yakni Dompol, Bawuan, dan Keputran disiapkan menjadi lokasi pengungsian. Namun, Senin (25/10) siang, tenda untuk pengungsian baru didirikan di Bawuan. Sementara Dompol dan Keputren masing menunggu terdistribusinya logistik.

Kades Sidorejo, Suroso mengaku pihaknya telah menerima instruksi untuk mengungsikan warganya. Namun, diakuinya, warga di desanya yang menjadi calon pengungsi sebanyak 2400 orang belum mau mengungsi. “Memang sudah ada instruksi mengungsi, tapi warga sini punya kebiasaan sendiri yang menganggap belum saatnya mengungsi, “ terangnya.

Meski demikian, persiapan untuk pengungsian telah mulai dilakukan di desanya. Tenda telah didirikan di Balai Desa dan SDN 2 Sidorejo untuk menampung anggota TNI. “Mereka berjaga-jaga untuk membantu mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu warga mengungsi, “ ujarnya. Balai Desa tersebut juga akan menjadi titik kumpul warga untuk pengungsian.

Pihaknya juga telah menyiagakan armada angkutan untuk mengevakuasi warga. Sedikitnya 20 truk dan 1 ambulance telah bersiaga untuk mengangkut warga. Diungkapkannya, armada ini disiapkan secara swadaya oleh masyarakat.

Sementara itu, Lurah Dompol, Kuntadi mengaku pihaknya telah mendapat pemberitahuan terkait meningkatnya status Merapi. Namun, hingga Senin siang pihaknya belum menerima tenda. “Kalau tenda belum siap dan warga nanti sudah mengungsi, sementara pakai gedung SD dulu, “ terangnya.

Kuntadi menjelaskan, pihaknya akan menerima calon pengungsi dari dua desa yakni Sidorejo dan Tegalmulyo. Dari dua desa tersebut, rencananya akan datang sekitar 3000 pengungsi. Meski telah menyiapkan lokasi pengungsian, Kuntadi mengatakan pihaknya tidak melarang jika ada warga yang mau mengungsi secara mandiri. “Tapi mereka tetap harus lapor agar kami tahu jumlah pengungsi yang harus diawasi, “ ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement