REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapten timnas basket putri Indonesia, Cecilia Dwi Maya Siswari, membuktikan janjinya untuk meraih kemenangan perdana di kejuaraan basket putri Asosiasi Basket Asia Tenggara (SEABA) ke-7. Setelah ditundukkan Malaysia di laga pembuka, Indonesia menjinakkan Singapura 70-61 di Ninoy Aquino Stadium, Manila, Senin (25/10).
Kemenangan ini dipastikan membuat Indonesia terhindar dari posisi juru kunci pada kejuaraan yang menggunakan sistem round robin dan diikuti oleh lima tim ini. Dua tim lain adalah tuan rumah Filipina dan Thailand.
Perjuangan para pemain Indonesia pantas diacungi jempol. Tertinggal sepanjang tiga kuarter, tim asuhan pelatih Aprijadi ini membalikkan keadaan di kuarter empat untuk menundukkan lawannya.
Singapura memimpin 17-12 di kuarter awal. Namun Indonesia mampu menipiskan jarak menjadi 32-34 di halftime. Di kuarter ketiga, selisih poin kembali sedikit menjauh dengan keunggulan Singapura 49-45. Indonesia yang tidak mau menyerah tampil menawan dengan mencetak 25 poin dan hanya kemasukan 12 angka di kuarter akhir untuk memetik kemenangan.
Center Yulindawati tampil sebagai top skorer lewat 25 poin. Debby mengemas 17 poin, sedangkan Cecil mencetak 12 poin. Wulan Ayuningrum, shooting guard andalan Indonesia gagal berkontribusi maksimal untuk poin, namun mampu membuat 10 assist bagi timnya. Perjuangan keras Wulan di lapangan membuatnya terkena cedera engkel dan akhirnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan.
"Kami bisa menang karena melakukan serangan dengan lebih efektif terutama di akhir. Defense kita juga sangat baik," kata Cecil kepada Republika.
Cecil memuji perjuangan keras rekan-rekannya, termasuk Marina yang membuat lima poin penting di akhir pertandingan. Cecil, mantan pemain Mahaputri Britama dan sekarang memperkuat klub Divisi Satu Jakarta, Tomang Sakti, dimainkan penuh selama 40 menit oleh Aprijadi.
Indonesia memanfaatkan fisik pemain Singapura yang menurun di kuarter akhir. Cecil menyebutkan, meski sama-sama lelah, para pemain Indonesia ternyata bisa menjawab tantangan dengan membalikkan keadaan.
Timnas basket hanya melakukan persiapan selama sepekan lebih. Pelatih Aprijadi praktis hanya bisa dua kali melakukan latihan dengan seluruh pemain komplit akibat berbagai kendala. Dengan persiapan minim ini, PB Perbasi menjadikan ajang SEABA untuk mengintip kekuatan calon lawan di SEA Games 2011.