REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak akan menoleransi bagi klub peserta kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). "Kami akan menindak tegas setiap pemain dan klub yang terlibat di LPI," kata Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, di Kantor PSSI, Senin (25/10).
Dia menjelaskan, sesuai AD/ART PSSI Pasal 15 ayat 1, setiap anggota PSSI wajib mematuhi intruksi PSSI, AFC (ASEAN), dan FIFA untuk ikut serta dalam kompetisi di bawah naungan PSSI, tidak menjalin hubungan olahraga dengan pihak yang tidak dikenal, telah diskorsing, atau dikeluarkan dari keanggotaan PSSI. Besoes mengaku telah memberikan surat peringatan kepada semua pengurus klub anggota dari PSSI.
Isi surat tersebut antara lain menyebutkan, semua pemain lokal yang terlibat di LPI akan dicabut izin bermainnya dan bagi para pemain asing akan langsung dideportasi dari Indonesia. Sedangkan terhadap klub yang terlibat IPL akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.
Besoes menyatakan sudah berbicara dengan pihak yang berkompeten di AFC dan FIFA mengenai keberadaan pemain asing di LPI. "Mereka menyangkal telah memberikan izin untuk terselenggaranya IPL," kata Besoes.
Pencetus ide LPI, Arifin Panigoro yang juga pemillik PT Medco, menegaskan banyak orang yang peduli dengan sepak bola nasional. "Jika memang ada yang ingin menggulirkan kompetisi lebih baik, kenapa tidak? Saya sama sekali tidak berambisi menjadi ketua umum PSSI," tutur Arifin.
Ia menduga akan terjadi hal seperti ini. Meski begitu, dia tak memasalahkan karena semua yang dilakukan tak ada yang menyimpang dari aturan. Ia yakin LPI akan jalan terus.