Rabu 27 Oct 2010 01:48 WIB

AS Pertanyakan Motif Afghanistan Terima Bantuan Iran

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Endro Yuwanto
Hamid Karzai
Hamid Karzai

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengakui pemerintahannya menerima bantuan uang dari Iran antara satu atau dua kali per tahun. Dengan demikian negara ini menerima bantuan dari dua negara yang saling berseberangan, Iran dan Amerika Serikat (AS).

AS pun mempertanyakan motif Karzai yang menerima hingga 975 ribu dolar AS dari Iran sekali kirim dan kini jumlahnya mencapai jutaan dolar.

""Memang ada uang sejumlah itu," kata Hamid Karzai, Senin (25/10). Harian The New York Times yang pertama kali mengungkapkan fakta ini menulis, pihak Washington, seperti dituturkan Karzai yang mengakui bahwa dana yang diberikan dalam bentuk tunai itu datang dalam tas-tas berisi uang.

Meski AS dan Iran sedang berseteru, kalangan pengamat menilai bahwa kedua negara itu memang punya kepentingan di Afganistan. Makanya, persoalan keuangan itu merupakan wilayah politik di mana kedua negara 'tahu sama tahu'. "Beberapa negara memang memberikan dana kepada kami untuk pembiayaan pemerintah karena kami memang tidak punya pemasukan," tutur Karzai.

Menanggapi hal ini juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, AS tidak mempertanyakan hak Iran untuk memberikan bantuan keuangan ke Afghanistan. Mereka juga tidak mempertanyakan hak Afghanistan untuk menerimanya.  "Tapi kami tetap skeptis terhadap motif Iran, mengingat sejarahnya memainkan peranan destabilitasi dengan negara tetangganya," kata juru bicara PJ Crowley.

Crowley mengakui beberapa bantuan AS ke Afghanistan selama sembilan tahun terakhir, terutama pada awal AS masuk ke Afghanistan, diberikan dalam bentuk uang tunai.

Pada saat yang sama Juru bicara Gedung Putih Bill Burton mengungkapkan hal senada dengan Crowley mengenai Iran. "Saya pikir rakyat Amerika dan komunitas global memiliki alasan untuk percaya  atau untuk khawatir bahwa Iran berusaha memiliki pengaruh negatif terhadap Afghanistan," katanya di atas pesawat keprisedenan AS,  Air Force One.

Aliran itu dana itu, menurut Times, membuat presiden dan kepala stafnya mampu menggaji anggota parlemen Afghanistan, membayar ketua suku, dan komandan bahkan komandan Taliban untuk menjamin kesetiaan mereka.

sumber : ap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement