REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN--Meletusnya gunung Merapi berimbas pada penyelenggaraan Speedy Tour d'Indonesia 2010. Ajang balapan terbesar di Indonesia itu dipastikan tanpa memperlombakan etape tanjakan.
Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) selaku penyelenggara lomba memutuskan membatalkan etape lima Semarang-Yogyakarta menyusul meletusnya Gunung Merapi, Selasa (26/10) kemarin. "Etape lima tidak ada balapan karena kondisi Gunung Merapi tidak memungkinkan untuk melakukan balapan," kata Direktur Lomba, Phanny Tanjung, Rabu (27/10).
Dengan dihapusnya etape Semarang-Yogyakarta, maka jumlah etape yang diperlombakan menjadi sembilan dengan jarak tempuh 1.254 kilometer dari sebelumnya sepuluh kilometer dengan jarak 1.418 kilometer.
Etape lima Semarang - Yogyakarta rencananya akan menempuh jarak 16,8 kilometer melalui Selo yang terletak di sebelah utara lereng Merapi. Etape tersebut merupakan satu-satunya lintasan yang melombakan nomor tanjakan dari sepuluh tahap balapan yang berlangsung.
Terdapat dua nomor tanjakan yang akan dilombakan, yaitu pada kilometer 84 di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, dan kilometer 89 di Selo Pass. Dibatalkannya lintasan ini sekaligus meniadakan etape tanjakan pada penyelenggaraan tahun ini.
"Banyak yang mengatakan ini etape bergengsi karena ada nomor tanjakan, tapi tidak akan ada pengganti karena tidak memungkinkan," kata dia.
Ketua Umum PB ISSI itu menambahkan, hadiah sebesar 6.510 dolar AS yang diperebutkan di etape ini akan disumbangkan ke korban Merapi. Bantuan yang akan diberikan dalam bentuk sembako dan selimut tersebut akan langsung disumbangkan ke korban.
"Akan dimediasikan dengan pemerintah daerah untuk pemberian bantuan langsung. Kita bersama pebalap, kita akan ke sana ke sana," ujar dia.
Menurut Phanny, pihaknya akan tetap melakukan start dan finis untuk menghormati pihak PT Telkom selaku sponsor dan pemerintah daerah yang sudah melakukan persiapan. "Setelah start akan transfer dengan bus dan sebelum Jogjakarta akan kembali dilakukan balapan kembali sampai finis di Yogyakarta. Tapi, ini sifatnya hanya //city race// dan tanpa penilaian dan poin," terang Phanny.
Balapan akan dilanjutkan pada etape Yogyakarta - Madiun yang akan menempuh jarak 179,4 kilometer melalui Ngawi. Terdapat tiga nomor intermediet sprint yang diperlombakan pada lintasan dengan jalur naik-turun tersebut. Yaitu, pada kilometer 51,2 di Solo Grand Mall, kilometer 100,5 di perbatasan Sragen-Ngawi, dan kilometer 134,9 di Ngawi.
Etape berikutnya, Madiun-Surabaya sepanjang 164,8 kilometer, Surabaya-Jember 192,5 kilometer, dan Gilimanuk-Renon 137,5 kilometer. Balapan ditutup pada etape sirkuit di Renon, Denpasar, sepanjang 117,6 kilometer.
Lomba Masuki Etape Empat
Sementara itu, hari ini balapan memasuki etape empat Pekalongan-Yogyakarta. Pada etape ini tidak diperebutkan poin sprint atau tanjakan karena jalur yang pendek sepanjang 101,6 kilometer.
Adu sprint dan persaingan yang ketat. "Akan ada banyak pebalap yang melepaskan diri dari rombongan karena rutenya pendek. Pertarungannya akan lebih berasa," kata Budi Santoso, pemegang jaket hijau dari United Bike Kencana Team.
"Kuncinya adalah harus kejar bila ada pebalap yang melepaskan diri. Jangan sampai tercecer," kata pebalap Pengprov ISSI Yogyakarta, Fatahillah Abdullah.