REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, pada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (27/10), menyatakan akan melakukan uji forensik untuk memastikan jenazah Mbah Marijan adalah benar yang bersangkutan atau bukan.
"Dari data sekunder seperti sarung, baju batik yang dipakai, dan informasi dari pihak Kraton bahwa dari ciri fisik dua buah ibu jarinya bengkok keluar, dari tim menyatakan betul dan cocok, namun dari prosedur forensik harus dilakukan untuk memastikan bahwa betul itu Mbah Marijan," ujarnya.
Uji forensik sebagai data primer, katanya, adalah melalui sidik jari dan DNA. "Karena jari sudah terbakar, untuk pemeriksaan sidik jari tidak mungkin. Sehingga diambil sampelnya untuk tes DNA dan sebagai darah pembanding sudah diambil darah anaknya," tambahnya.
Hasilnya menunggu dari pihak forensik dan DVI (Disaster Victim Identification) dan kemungkinan hasilnya baru besok, jelas Heru. Sekarang jenazah Mbah Marijan sudah berada di dalam peti yang disimpan dalam kamar jenazah RSUP Dr Sardjito.