REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pabrikan ban PT Gajah Tunggal Tbk yang mengusung merk GT menargetkan penguasaan pasar domestik sebesar 18-20 persen pada tahun ini. Pangsa tersebut setara dengan penjualan sebesar satu juta unit ban mobil sepanjang tahun.
General Manager Marketing PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto Notorahardjo, mengatakan, sejauh ini pertumbuhan penjualan year on year (yoy) mencapai 14 persen. "Penjualan terbanyak di segmen replacement (ban penggant), kita tidak banyak di Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)," katanya usai peluncuran produk GT Radial Savero Komodo di Jakarta, Rabu (27/10).
Dia mengatakan, tahun ini pertumbuhan segmen pasar ban pengganti berkisar 10-15 persen. Artinya, pertumbuhan penjualan GT selaras dengan perkembangan pasar nasional. Selama tahun ini, dia memperkirakan volume pasar ban pengganti mencapai 5,5-6 juta unit. "Dari sisi total pasar, replacement lebih besar dari pabrikan. Karena ban berganti setiap dua tahun," katanya.
Dari target produksi tahun ini sebanyak 12,9 juta unit, Arijanto mengatakan, sekitar 86 persennya ditujukan untuk mengisi pasar ekspor. Kawasan tujuan ekspor utama mereka yakni Timur Tengah dengan porsi sekitar 34 persen, Eropa dengan porsi sekitar 30 persen, dan sisanya ke Amerika Serikat dan Australia.
Untuk melengkapi lini produknya, kata dia, GT meluncurkan jenis ban offroad Komodo dalam dua varian, extreme dan maximum traction (M/T). Untuk produk baru ini, pihaknya memasang target rendah karena masih masa pengujian pasar. "Target penjualan kita paling 1.500 unit per bulan," katanya. Selain untuk offroad, ban ini juga dapat mengisi segmen kendaraan angkut perkebunan dan pertambangan.
Sementara itu, di kelas ban sepeda motor pihaknya menargetkan penjualan sebanyak 13 juta unit. Sebagian besar dikuasai jenis ban motor bebek (underbone). Namun, menilik perkembangan pasar sepeda motor skuter otomatis selama tiga tahun terakhir, dia mengatakan, pihaknya membuka peluang pengembangan ke segmen ban skuter berjari-jari 14 inci.