REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penantian 10 Tahun pecinta musik Hardcore Indonesia terjawab sudah. Setelah Semalam, Rabu (27/10), kelompok musik pengusung Hardcore asal AS, Hatebreed sukses memuaskan dahaga pecinta musik Hardcore Jakarta dalam konser perdana yang berlangsung di Basket Hall, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kelompok musik yang beranggotakan Jamey Jasta (Vokalis), Chris Beattie (Bas), Matt Byrne (Drum), Wayne Lozinak (Gitar) dan Frank Novinec (Gitar) bahkan tak menyangka dengan antusiasme pecinta musik Hardcore tanah air."sebelumnya kami mendapat kabar kalau di Indonesia terjadi beberapa bencana, dan Kami tidak menyangka jika ada tsunami dan letusan Gunung Merapi", Ucap Wayne Lozinak, dalam konfrensi pers di Radio Prambors Jakarta, Rabu lalu. "Kami turut prihatin, namun semoga saja kami dapat membantu membangun semangat masyarakat indonesia," tegas Frank Novinec menimpali.
Mereka datang ke Indonesia dalam rangkaian tur Asia yang bertajuk "Rise Brutality Asian Tour 2010", kelompok musik yang telah menelurkan enam album ini mengaku kagum dengan komunitas Hardore Indonesia. Terbukti konser yang dipromotori oleh Lian Mipro dan Fulltrek.com berhasil digelar dengan aman. Konser ini bahkan menyatukan komunitas musik Hardcore yang hadir dari berbagai kota besar Seperti Bandung, Jogja dan Surabaya.
Sebelum konser dengan tempo dan tensi yang sangat tinggi digelar, tak lupa penyelenggara, pengisi acara, dan para penonton membuka acara dengan melakukan doa bersama untuk keprihatinan terhadap musibah yang terjadi di Indonesia. Konser pun dibuka dan diawali penampilan Paper Gangster! kelompok musik Hardcore Indonesia asal Depok, Jawa Barat.
Tepat Pukul 21.00 wib Hatebreed tampil menggedor arena pertunjukan dengan beberapa hits Populer mereka seperti "Before Dishonor", "Perseverance", "under The Knife", "This is Now", dan lagu Lain yang memacu adrenaline penonton yang 'Bermoshing' hampir di semua Sudut areal pertunjukan.
"Live For This" dan "I will be Heard", menjadi reportoar penutup Hatebreed dalam gelaran tersebut sekaligus menjadi klimaks bagi pecinta musik Hardcore Indonesia yang menyaksikan dengan penuh energi dari awal hingga akhir pertunjukan.sadly rachman/Agung sasongko