REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Sejumlah gerilyawan Afghanistan bersekutu dengan seorang panglima perang yang kontroversial, membantu melatih pasukan khusus di Australia sebagai langkah strategi rahasia melawan Taliban, demikian menurut laporan, Jumat (29/10).
Sebanyak enam pejuang yang dipimpin oleh Matiullah Khan sebagai tokoh yang paling berkuasa di provinsi Uruzgan selatan, menemui perwira Australia dan mengamati perlengkapan pertempuran di markas Australia Selatan dan Sydney, demikian menurut harian Fairfax.
Laporan tersebut mengutip perkataan dari Departemen Pertahanan Australia bahwa Afghanistan "terlibat dengan sangat dekat pada rencana dan pelaksanaan tujuan pelatihan" bagi tentara pasukan khusus yang akan dikirim ke negara yang sedang berperang.
"Hal yang penting adalah Pasukan Pertahanan Australia (ADF) bekerja menurut norma kebudayaan Afghanistan," ujar pihak departemen menambahkan, oleh karena itu di beberapa kawasan yang masih berada di bawah kekuasaan pemimpin lokal Afghanistan, bantuan mereka amat penting untuk menciptakan keamanan dan stabilitas keadaan.
Seorang tentara pasukan khusus yang tidak diketahui identitasnya mengatakan bahwa gerilyawan menghormati dan telah "menyelamatkan banyak nyawa warga Australia". Sebanyak 1.550 pasukan Australia bermarkas di Uruzgan dan mereka telah kehilangan 21 nyawa tentaranya saat invasi.
Harian itu juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Julia Gillard merundingkan kerja sama Australia dengan "beberapa tokoh panglima perang" pada pertemuan 2 Oktober dengan Presiden Hamid Karzai di Kabul. Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan Belanda yang ditarik mundur dari Uruzgan pada Agustus telah menolak bekerja sama dengan Khan karena jaringannya yang diduga terlibat pembunuhan dan pemerasan serta menghalangi ditunjuknya Khan sebagai kepala polisi setempat.
Mereka mengatakan bahwa Khan meminta jutaan dolar setiap bulannya kepada Amerika Serikat dan Australia untuk melindungi rombongan persediaan militer dan dituduh memiliki latar belakang sebagai pengedar narkoba. Khan sebagai sekutu yang akrab dengan saudara Karzai, Ahmed Wali Karzai, dilaporkan menyangkal tuduhan korupsi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, atau pun mengambil keuntungan dari peredaran narkoba. Ketika dihubungi oleh AFP, Departemen Pertahanan Australia tidak memberikan keterangan dengan sigap.