Jumat 29 Oct 2010 22:01 WIB

Recovery Aset Bermasalah Bank Mutiara Capai Rp 1,6 Triliun

Dirut Bank Mutiara Maryono
Dirut Bank Mutiara Maryono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Laporan keuangan PT Bank Mutiara Tbk per 30 September 2010 (tidak diaudit) menunjukkan kondisi bank semakin sehat. Hal itu tercermin dari keberhasilan manajemen melakukan recovery sejumlah aset bermasalah peninggalan manajemen lama sebesar Rp 1,6 triliun.

Sebagian besar berasal dari restrukturiasi L/C bermasalah sebesar Rp 779,35 miliar, penyelesaian kredit bermasalah sebesar Rp 341,4 miliar. Sisanya bersumber dari penjualan surat berharga dan AYDA (aset yang disisihkan) yang masing-masing sebesar Rp 294,4 miliar dan Rp 62,8 miliar.

“Bank Mutiara akan terus melakukan upaya recovery melalui restructuring, rescheduling, reconditioning dan percepatan pelunasan kredit agar kondisi bank semakin sehat. Kami optimistis jumlah aset bermasalah peninggalan manajemen lama akan dapat terus berkurang di masa-masa kedepan,” jelas Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/10).

Dari sisi bisnis dan operasional, manajemen Bank Mutiara terus melakukan ekspansi terutama dalam pengucuran kredit. Awal Oktober 2010, Bank Mutiara telah melakukan kesepakatan dengan DPD Perbarindo Jawa Tengah, berupa fasilitas kredit modal dalam bentuk linkage program kepada BPR yang menjadi anggota Perbarindo Jawa Tengah.

Pada bulan yang sama, manajemen Bank Mutiara juga telah melakukan kesepakatan dengan PDAM Tirta Mertha Kabupaten Badung, Bali, dengan mengucurkan kredit Kerja Sama-Serbaguna Tanpa Agunan (KKS-STA) kepada anggota Koperasi PDAM tersebut. “Kerja sama dengan DPD Perbarindo Jawa Tengah merupakan pilot project kami untuk melakukan kerja sama serupa dengan BPR daerah lainnya. Kerja sama ini, merupakan awal dari rencana kami untuk menjadikan Bank Mutiara sebagai Bank Apex,” jelas Maryono.

Hingga akhir September 2010, Bank Mutiara telah mengucurkan kredit sebesar Rp 5,65 triliun, meningkat sebesar 29 persen dari periode yang sama 2009, sebesar Rp 4,39 triliun. Peningkatan kredit, diikuti pula oleh peningkatan dana masyarakat (DPK) yang berhasil dihimpun oleh korporasi dan ritel. Total DPK per 30 September 2010, yang berhasil diraup Bank Mutiara mencapai Rp 7,75 triliun tumbuh 50 persen dari periode yang sama 2009.

Peningkatan dana masyarakat dan kredit turut meningkatkan aset Bank Mutiara. Total aset Bank Mutiara pada 30 September 2010 turut meningkat mencapai Rp 9,02 triliun atau melonjak sebesar 28 persen dari posisi 30 September 2009 sebesar Rp 7,04 triliun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement