REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Menteri Pertanian, Suswono mengaku bingung dengan tradisi makan nasi sebagian rakyat Indonesia. Padahal, menurut dia, Indonesia memiliki sumber karbohidrat lain yang bisa menggantikan nasi."Kita punya sumber karbohidrat banyak, tapi kenapa konsumsi beras nasional lebih besar ketimbang yang lain," papar dia saat menghadiri milad ke-70 tahun, mantan menteri urusan Pangan dan Holtikultura, AM Saefuddin yang berlangsung di Bogor Convention Center, Botani Square, Bogor, Ahad, (31/10).
Suswono yang heran dengan tradisi rakyat Indonesia mengungkap besarnya konsumsi nasi Nasional menjadikan Indonesia sulit bersaing dengan negara ASEAN lain seperti Thailand dan Vietnam soal urusan ekspor beras. "Bayangkan, secara nasional kita hanya mampu memproduksi beras 33 ton. Sedangkan konsumsi nasional menghabiskan produksi beras 28 ton. Sisanya 5 ton, dan itu hanya cukup untuk tabungan nasional selama dua bulan saja," papar dia.
Karena itu, Suswono meminta kepada masyarakat Indonesia untuk mengubah mindset tersebut sehingga memungkinkan perkembangan sumber pangan lain. Di samping itu, kata dia, mengubah pola makan nasi juga memberikan peluang kepada Indonesia untuk bersaing dalam hal ekspor beras di ASEAN dan dunia.
"Pemerintah sudah berusaha untuk mengubah mindset itu. Tapi kalau masyarakatnya terlanjur 'suka' nasi. Jadi, apa boleh buat," kata dia. Ketika ditanya, apakah dirinya senang mengkonsumsi nasi, Suswono hanya senyum saja sembari meninggalkan para wartawan yang juga tersenyum.