Senin 01 Nov 2010 17:47 WIB

Tujuh Sandera Tewas dalam Penyelamatan di Gereja Irak

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BAGDHAD--Sedikitnya tujuh pemeluk Katolik Irak tewas, Ahad, ketika polisi menyerang sebuah gereja di Baghdad, tempat sejumlah pria bersenjata menyandera puluhan anggota jemaah gereja itu dan mengancam untuk membunuh mereka jika tawanan Al Qaida tidak dibebaskan. Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan antara tujuh dan 10 sandera dan tujuh anggota pasukan keamanan Iran, dan juga lima hingga tujuh penyerang, tewas dalam operasi pertolongan itu.

Beberapa saksi melaporkan telah melihat banyak mayat di dalam geraja setelah sejumlah pria bersenjata yang memakai rompi bunuh diri melemparkan granat atau meledakkan diri mereka saat pasukan Irak menyerang bangunan itu. Para gerilyawan itu mengepung salah satu gereja terbesar di Baghdad tersebut ketika lebih dari 100 anggota jemaah menghadiri misa Minggu di sebuah distrik di Irak tengah dekat Zona Hijau yang dijaga sangat ketat. Zona Hijau menampung sejumlah kedutaa besar dan pemerintah Irak.

Para pejabat AS menyaksikan operasi penyelamatan itu dari kamera di beberapa helikopter yang melayang-layang di atas. Letnan Kolonel Eric Bloom, seorang jurubicara militer AS di Baghdad, menyatakan tiga gerilyawan meledakkan rompi bunuh diri ketika pasukan Irak masuk gereja itu. Ia memperkirakan 120 sandera telah ditahan oleh para penyerang, dan bahwa 30 orang terluka.

Kolonel Kadhim Basheer Saleh, seorang jurubicara pertahanan sipil Irak, mengatakan 15 warga sipil, empat polisi dan delapan penyerang tewas. Cabang Al Qaida Irak, Negara Islam Irak, telah menyatakan bertanggungjawab atas serangan di "tempat buruk orang-orang kafir, yang telah lama orang-orang Kristen gunakan untuk memerangi Islam" itu.