REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Koordinator Kaukus Papua di Parlemen RI, Paskalis Kossay menyesalkan ketidakjelasan sikap Pemerintah Pusat mengenai eksistensi Majelis Rakyat Papua yang per 31 Oktober 2010 sudah berakhir. "Sama sekali tidak ada langkah yang jelas, juga kebijakan konkret hingga berakhirnya masa tugas Majelis Rakyat Papua (MRP) yang dibentuk sesuai amanat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua," katanya melalui ANTARA di Jakarta, Senin.
Anggota Komsi I DPR RI ini menambahkan, apakah MRP diperpanjang atau bagaimana, tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah Pusat. "Padahal, inilah lembaga yang sangat vital perannya dalam melaksanaan Otsus di Tanah Papua. Ketidakperdulian Pemerintah Pusat atas eksistensi MRP, apakah diperpanjang atau terhapus dengan sendirinya, semakin menambah daftar panjang ketidakperdulian terhadap Papua umumnya," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Papua ini.
Makanya, demikian Paskalis Kossay, amatlah wajar jika masih saja ada pihak-pihak tertentu yang semakin apriori, dan lebih suka membahas masa depan serta upaya peningkatan kesejahteraan Orang Papua dengan kalangan asing, terutama di Amerika Serikat. "Saya pikir, upaya ini pun akan mereka lakukan bertepatan dengan kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia yang dijadwalkan tanggal 9 hingga 10 November depan," ujarnya.
Untuk itu, politisi Partai Golkar ini mengharapkan Pemerintah Pusat segera bersikap secara jelas. "Tentu jika (MRP) terhapus, maka harus dipertimbangkan apa untung-ruginya," kata Paskalis Kossay lagi.