Selasa 02 Nov 2010 18:52 WIB

Kebijakan Mata Uang Cina Tak Akan Berubah

Red: Siwi Tri Puji B
Yuan
Foto: AP
Yuan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Presiden China Hu Jintao mengatakan bahwa kebijakan mata uang Beijing, yang sedang diserang Amerika Serikat dan Uni Eropa karena mempertahankan yuan yang rendah supaya dapat meningkatkan ekspor, adalah koheren dan bertanggung jawab.

"Untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan, pihak yang bersangkutan harus mengubah pola pembangunan mereka, restrukturisasi ekonomi mereka dan mempromosikan perdagangan bebas dan adil, memerangi setiap bentuk proteksionisme perdagangan," Hu mengatakan pada harian Le Figaro, Selasa, menjelang kunjungannya ke Prancis pekan ini. "Kebijakan mata uang China yang koheren dan bertanggung jawab. Kami telah terus bekerja untuk memajukan reformasi mekanisme nilai tukar yuan," katanya, mencatat bahwa mata uang China telah menguat hampir 24 persen sejak 2005.

Amerika Serikat dan Uni Eropa keduanya mengatakan bahwa Beijing mempertahankan yuan "undervalued" (di bawah nilai sebenarnya) sehingga meningkatkan ekspornya atas biaya mereka, sebagaimana tercermin dalam defisit perdagangan besar-besaran yang mereka jalankan dengan China.

China balik mengatakan bahwa masalahnya adalah dari perbuatan mereka sendiri dan mereka perlu mengubah kebijakan. Beijing menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menekan revaluasi besar yuan, melainkan membiarkan mata uang naik dengan langkah-langkah tambahan karena perekonomian China berkembang dan menjadi lebih terbuka.