REPUBLIKA.CO.ID, SERANG–-Festival Internasional Pemuda Olahraga Bahari (FIPOB) kelima yang digelar di sekitar kawasan pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten dinilai tidak memperhatikan bahaya Gunung Anak Krakatau yang kini berstatus waspada level III. Panitia tetap melaksanakan FIPOB yang dimulai 2 hingga 11 November 2010 mendatang dan diikuti oleh 55 negara dengan 13 cabang olah raga air ini.
Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Cinangka, Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, meminta kepada peserta FIPOB untuk tidak melakukan pertandingan olah raga air di sekitar Gunung Anak Krakatau hingga pesisir Pantai Anyer dan Pantai Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, karena aktivitas Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan letusan.
“Silakan melakukan kegiatan di Anyer, tapi jangan sampai mendekati Gunung Anak Krakatau karena sangat berbahaya,” kata Anton, Selasa (2/11).
Anton mengatakan, ada peningkatan yang cukup signifikan yakni jumlah tremor atau letusan yang terus-menerus pada hari ini dibanding kemarin, dari 151 kali menjadi 229 kali tremor. “Jumlah tremor hari ini meningkat tajam dibanding kemarin, meningkatnya jumlah tremor membuat lava panas keluar dari dalam Gunung Anak Krakatau,” jelasnya.
Menurut Anton, status Gunung Anak Krakatau masih dinyatakan waspada atau level III. Karena itu, masyarakat dilarang melintasi hingga radius 2 kilometer dari kawah gunung tersebut. Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau mencatat hingga saat ini telah terjadi 649 aktivitas kegempaan, di antaranya 4 kali gempa vulkanik dalam, 79 kali gempa vulkanik dangkal, 251 kali letusan, 86 kali hembusan, dan 229 kali tremor.
Bahkan permukaan air laut diprediksi meningkat karena lava panas yang keluar dari Gunung Anak Krakatau mengalir hingga ke laut di sekitar Gunung Anak Krakatau. Namun Anton mengakui belum menghitung adanya kenaikan suhu air laut tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Banten, Iin Mansyur, mengatakan rangkaian kegiatan yang akan dilangsungkan, yakni senam massal, lomba perahu hias, tampilan sepeda atraktif, sepeda ontel, seni budaya Banten, terjun payung dari angkatan udara, serta atraksi paramotor, dan trek dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Banten. “Kami berkomitmen untuk menjadi tuan rumah yang baik, Suksesnya FIPOB V Banten adalah sukses Banten di mata internasional,” kata Iin.
Menurutnya, festifal berkelas Internasional tersebut akan dipusatkan di lima titik yaitu Pantai Anyer (Kabupaten Serang), Pantai Tegal Pakpak (Pandeglang), Pulau Umang (Kabupaten Pandeglang), Sungai Ciberang (Lebak), dan Pantai Carita (Kabupaten Pandeglang). Pada FIPOB V ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan dengan kelas masing-masing.
Ada kegiatan yang berkelas internasional, seperti seminar industri olahraga bahari, jetsky, snorkeling, renang keliling pulau, windsurfing, lomba memancing, dan kejuaraan paramotor.