REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menang di pertemuan pertama tidak membuat Satria Muda (SM) Britama diunggulkan saat menjamu Wesports KL Dragons di Britama Arena Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (3/11). Ketika menang 77-68 di Kuala Lumpur, Dragons masih menggunakan duet pemain asing asal Irlandia, Conor Thomas Grace dan Jason Kileen.
Kini, Dragons makin tangguh sejak mendepak duo Irlandia dan menggantinya dengan dua pemain yang tidak asing lagi bagi fans SM Britama. Mereka adalah Alex Hartman dan Nakiea Miller yang musim lalu turut berjasa mengantarkan SM Britama ke final.
Duet Alex dan Nakiea mempersembahkan dua kemenangan atas Brunei Barracudas dan Singapore Slingers hingga membuat Dragons menempati posisi empat klasemen sementara dengan nilai empat dari lima game.
"Kami sudah mengingatkan pemain bahwa lawan yang akan kami hadapi sekarang berbeda. Kami semua tahu kualitas Alex dan Nakiea mampu mengangkat permainan Dragons," kata manajer SM Britama, Dwui Eriano, Selasa (2/11)
Hingga saat ini, Alex menjadi pencetak angka tersubur di ABL dengan 25,3 poin per game. Kebetulan Marcus Morrison yang ditugaskan menjaga Alex tak kalah produktif lewat 25,2 poin per game.
Sementara Nakiea menyumbang 16,5 poin dan 12,5 rebound per game. Untuk menghentikan center Dragons ini, pelatih Ocky Tamtelahitu berharap banyak pada Antoine Gerrard Broxsie.
"Broxsie dan Nakiea kebetulan berteman. Mereka tahu kekuatan masing-masing. Semoga Broxsie bisa menghentikan Nakiea," kata Iboy, panggilan Eriano.
Lewat pesan elektroniknya, Alex mengaku respek terhadap SM Britama. Ia mengatakan mendapatkan perlakuan menyenangkan dari manajemen SM Britama, pelatih, dan rekan setimnya musim lalu. Ia juga merasa sulit melupakan kenangan selama di Indonesia serta dukungan dari fans SM Britama.
"Tidak ada dendam walau saya agak kecewa kontrak saya tidak diperpanjang. Sebab saya mendapat pengalaman mengesankan selama di Indonesia. Lihat sisi baiknya, saya berkesempatan mengantarkan Dragons menjuarai liga basket lokal di Malaysia," kata dia.
Bidik kemenangan kandang pertama
Alex berjanji akan bersikap profesional. Baginya tidak ada istilah mengalah. "Sekarang saya bersama Dragons dan saya akan melakukan apapun untuk meningkatkan peforma tim saya," ungkapnya.
Sementara itu SM Britama kembali mengganti pemain asingnya. Masalah keluarga membuat Robert Sanz, pemain pengganti Ronald Capati, hanya bertahan satu game. Ia tidak melanjutkan kontrak dan kembali ke Filipina. Sebagai gantinya, SM Britama menarik Jose R Aquino.
Iboy mengatakan peluang SM Britama untuk kembali mengganti pemain asing tetap terbuka seandainya lima pemain impor yang ada sekarang tidak bermain maksimal.
Menghadapi Dragons, para pemain SM Britama tidak melakukan latihan berat. Kondisi pemain yang kelelahan selepas menghadapi Philippine Patriots di Manila akhir pekan lalu serta perjalanan jauh melalui Kuala Lumpur menjadi alasannya. Mereka menjalani terapi pijat dan berendam di sauna untuk mengembalikan kebugaran.
Tim pelatih lebih memilih melakukan diskusi dengan seluruh pemain untuk mengevaluasi kekalahan sebelumnya. "Salah satu hasil evaluasi adalah kondisi fisik pemain yang menjadi kendala utama. Itu juga sebabnya pemain kita lebih banyak diistirahatkan untuk recovery," kata Iboy.
Game ini menjadi sangat penting dan wajib dihadiri para pecinta basket. Selain memberikan dukungan terhadap SM Britama sebagai wakil Indonesia agar mendapatkan kemenangan kandang pertama, para penonton dapat beramal dengan menonton langsung di lapangan. Rencananya, setiap tiket yang terjual di game ini akan dipotong Rp 5 ribu untuk disumbangkan kepada korban bencana banjir Wasior, letusan Gunung Merapi, dan tsunami Mentawai.
"Ini bentuk kepedulian kami. Semoga banyak penonton yang akan datang nanti," kata Riska Natalia, GM Coorporate Service SM Britama.