Kamis 04 Nov 2010 18:07 WIB

Harga Minyak Melambung

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak di New York melonjak pada Rabu waktu setempat, setelah Federal Reserve Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menyuntikkan 600 miliar dolar tambahan

ke pasar dalam upaya meningkatkan perekonomian. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, melonjak menjadi 84,69 dolar per barel, atau naik 79 sen dari penutupan Selasa. Minyak sebelumnya sempat mencapai 85,36 dolar, tingkat tertinggi sejak Mei.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember 'rally' setinggi 86,79 dolar, mencapai level yang terakhir terlihat pada 4 Mei. Kontrak kemudian berdiri di 86,38 dolar, atau naik 97 sen dari penutupan Selasa. Sesaat sebelum perdagangan hari ini berakhir di New York, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan akan menyuntikkan 600 miliar dolar ke dalam perekonomian pada pertengahan tahun depan untuk membantu menjaga pemulihan.

Harga minyak mentah juga telah didorong oleh dolar yang melemah, yang berada di bawah tekanan karena putaran lain QE (pelonggaran kuantitatif) yang diharapkan mendilusi nilai unit Amerika Serikat. Sebuah greenback yang lebih lemah cenderung meningkatkan permintaan minyak yang dihargakan dalam dolar.

Keputusan ini "adalah positif bagi pasar minyak mentah. Ini adalah melemahkan dolar, dan juga menunjukkan bahwa mereka (Federal Reserve) mencoba untuk merangsang ekonomi," kata analis Matt Smith dari Summit Energy.

Menjelang keputusan Fed, Departemen Energi AS (DoE) menerbitkan laporan mingguan persediaan minyak mentah, merinci stok untuk pekan yang berakhir 29 Oktober. DoE mengatakan bahwa stok minyak mentah AS naik dua juta barel menjadi 368,2 juta barel minggu lalu. Para analis telah memperkirakan kenaikan yang lebih kecil 800.000 barel.

sumber : ant/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement