REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Administrator Program Pembangunan PBB (UNDP) Helen Clark dan Putera Mahkota Norwegia Haakon akan mengunjungi Indonesia untuk melihat kemajuan pembangunan dan tanggapan terhadap bencana alam di Indonesia. Siaran pers UNDP yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan, Administrator UNDP dan Putera Mahkota Norwegia akan melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia pada pekan depan.
Disebutkan, kunjungan mereka untuk melihat kemajuan pembangunan serta meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam seperti meletusnya gunung berapi di Yogyakarta dan tsunami di Mentawai.
Selama berada di Indonesia, Helen Clark juga akan mempresentasikan temuan regional yang ada dalam edisi ke-20 Laporan Pembangunan Manusia.
Selain itu, Helen Clark dan Putera Mahkota Haakon akan menuju ke Aceh, dan di sana mereka akan berbicara dengan perempuan korban tsunami 2004 dan korban konflik, serta mengunjungi beberapa inisiatif pemulihan yang berkaitan dengan tsunami.
Mereka juga akan mengunjungi proyek pengolahan limbah pascatsunami dan proyek daur ulang limbah, inisiatif pembangunan ekonomi kerakyatan, serta Pusat Mitigasi Bencana dan Riset Tsunami.
Clark yang merupakan mantan Perdana Menteri Selandia Baru itu juga dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat tinggi lainnya di Jakarta.
Clark juga akan ambil bagian dalam diskusi yang diadakan oleh Indonesian Global Compact Network, untuk mengkaji terhadap prospek kemitraan yang lebih jauh dengan sektor swasta dan kemitraan lainnya untuk pembangunan.
Putera Mahkota Haakon adalah Duta Muhibah UNDP yang telah banyak melakukan perjalanan untuk mengadvokasikan percepatan kemajuan menuju tercapainya Tujuan Pembangunan Milenium (MDG). Sedangkan Norwegia merupakan donor penting dalam Trust Fund multi-donor pasca tsunami untuk Aceh dan Nias dan merupakan mitra penting dalam membangun landasan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Program kerja lima tahun UNDP yang baru akan diluncurkan pada tahun 2011, bertujuan untuk membuat pembangunan Indonesia bermanfaat bagi semuanya, terutama bagi kaum miskin dan rentan, dengan cara memperkuat pembangunan yang adil dan kemajuan mencapai MDG.