REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mahkamah Konstitusi (MK) akan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada tim Refly Harun untuk mengungkap kasus suap di institusi itu. Namun, Refly juga harus siap dengan akibatnya jika tulisannya yang mengarah pada suap di MK tidak benar.
"Kalau memang benar ditemukan, ada akibatnya terhadap hakim yang ketemu. Bagitu juga sebaliknya," ujar Hakim Konstitusi, Akil Mochtar, dalam konferensi pers di Gedung MK, Jumat (5/11).
Refly, kata Akil, harus berani bertanggung jawab karena tulisannya di media massa itu memiliki implikasi yang serius. Refly yang dalam tulisannya mengaku telah melihat ada tindakan suap untuk hakim MK, tidak bisa dilepas dari posisi kelembagaan MK. "Itu menimbulkan keresahan," kata Akil. Keresahan itu tidak hanya dialami oleh hakim, tetapi juga keluarga dan masyarakat.
Dari tulisan yang menyebutkan ada orang yang habis belasan miliar rupiah untuk berperkara di MK, seseorang yang ditelepon untuk segera mengirim uang ke hakim MK, atau setumpuk uang dollar untuk hakim MK, lanjut Akil, itu menimbulkan ketidakpercayaan terhadap MK. "Dalam hal ini kalau hanya isapan jempol, maka harus ada pertanggungjawabannya," ujar Akil.
Pernyataan ini, tegas Akil, bukan bermaksud untuk meneror tim investigasi, tetapi untuk tujuan tetap menjaga harkat dan martabat MK.