REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Menteri Negara (Menneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar menilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat menjadi solusi pendanaan revitalisasi tujuh pabrik gula milik PTPN XI di Jawa Timur.
"Kalau pabrik gula kesulitan mendapatkan areal lahan yang sesuai, mereka bisa meminta petani memanfaatkan lahannya untuk tebu," katanya, di Gresik, Sabtu (6/11).
Di sisi lain, jelas dia, jika para petani pemilik lahan tersebut merasa sulit permodalan mereka bisa mengajukan pinjaman dana ke kalangan perbankan. "Apalagi, suku bunga kredit yang disediakan perbankan cukup terjangkau bagi para petani sebagai calon debitur," katanya.
Sementara itu, ia menyebutkan, secara nasional dana revitalisasi pabrik gula pada tahun ini mencapai Rp 7,4 triliun. Besaran dana itu dititipkan di salah satu perbankan nasional. "Terkait rencana revitalisasi pabrik gula di Jatim, kami harap pemerintah daerah melakukan rapat koordinasi sehingga areal lahan bisa diperluas," katanya.
Menyikapi usulan Menneg BUMN, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, mengaku, revitalisasi tujuh pabrik gula milik PTPN XI adalah solusi tepat. Apalagi, dilakukan secara "on farm management". "Kami siap merealisasi revitalisasi tujuh pabrik gula dengan perluasan lahan tebu," katanya.
Untuk mewujudkannya, lanjut dia, pihaknya segera mengajak kerja sama sejumlah perusahaan yang fokus menggarap industri pergulaan di Jatim. "Rencananya, kami gaet PTPN XI, PTPN XII, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia," katanya.