REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pembawa acara tayangan hiburan Silet, Feni Rose, meminta maaf atas pemberitaan sajian itu yang membuat masyarakat Yogyakarta eksodus. Akibat informasi yang disampaikan Silet soal Gunung Merapi, warga Yogyakarta dicekam ketakutan dan sempat panik.
"Saya meminta maaf yang sedalam dalamnya. Tidak ada niat sedikitpun di hati saya untuk mencederai, melukai hati, menyinggung perasaan dan meresahkan warga Yogya dan sekitarnya," kata dia Senin (8/11) di Jakarta.
Fenni secara pribadi ingin meluruskan pesan-pesan beranti yang beredar luas yang telah menyebutkan dirinya memberikan pernyataan bahwa Yogyakarta adalah kota malapetaka. Fenni ingin meluruskan beberapa hal terkait kisruh tayangan Silet pada 7 November lalu. Ia merasa tak pernah membacakan naskah apalagi membuat pernyataan, bahwa Yogyakarta adalah kota malapetaka.
"Naskah yang saya bacakan antara lain berbunyi: puncak letusan Merapi kabarnya akan terjadi hari ini hingga esok hari pada bulan baru yang jatuh pada tanggal 8 November. Lantas apa yang akan terjadi dengan Yogyakarta? Mungkinkah Yogyakarta, kota budaya yang elok, akan tergolek lemah tak berdaya? Benarkah Yogya yang dalam banyak lagu digambarkan begitu indah akan berubah menjadi penuh malapetaka?" demikian ungkap Fenni dalam keterangan resminya.
Informasi inilah yang membuat banyak warga Yogyakarta kalang-kabut. Sebagian warga Yogya khawatir dan serentak meninggalkan rumahnya untuk mengungsi.