Kamis 11 Nov 2010 05:17 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pendudukan Palestina oleh Yahudi mengakibatkan tergusurnya umat Islam dan Nasrani dari tanah kelahirannya. Tak sedikit cerita pedih ketika proses pengungsian berlangsung. Suha, warga Nasrani Palestina, merupakan satu dari banyaknya umat Nasrani yang tersingkir dari Bethlehem, Tepi Barat, Palestina.
Masalah keamanan dan keuangan memaksanya untuk hijrah ke Amerika Serikat. Saat itu, Suha merasa tidak memiliki pilihan lain. Saat Israel mencaplok tanah kelahirannya, dia bersama keluarga dan kerabatnya seperti hidup dalam penjara. Kondisinya bahkan jauh lebih parah daripada hidup di dalam goa. Ketiadaan pekerjaan dan pendidikan merupakan siksaan tak ada tara bagi warga Palestina di awal kependudukan Israel.
Seperti diberitakan Voanews, akhir pakan lalu, umat Nasrani yang tersingkir jauh lebih beruntung ketimbang saudaranya yang Muslim. Warga Nasrani bisa diterima di negara-negara barat. Level pendidikan yang lebih baik menjadi kunci penting perbaikan nasib pengungsi Palestina non-Muslim.
Jumlah umat Nasrani di Palestina sama banyaknya dengan saudara mereka yang Muslim. Meski sempat terjadi benturan di masa lalu, umat Nasrani merasa senasib dengan saudara mereka yang Muslim. Mereka juga menginginkan kembali tinggal di tanah kelahirannya.
Courtesy by Youtube