REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Liga Primer Indonesia (LPI) berhasil menggalang dana sekitar Rp 250 juta dari laga amal bertajuk ‘Untuk Indonesiaku’ yang mempertemukan tim Surabaya FC menghadapi tim Indo-Holland di Stadion 10 Nopember, Surabaya, Rabu (10/11).
Pada laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan tim Indo-Holland, sebanyak 14.504 tiket dari berbagai kategori terjual. Dari pemasukan tiket ditambah hak siar televisi inilah uang sebesar itu terkumpul.
Seluruh dana ini akan disalurkan kepada korban bencana alam banjir bandang Wasior (Papua), tsunami di Mentawai (Sumatra Barat), dan letusan Gunung Merapi (Yogyakarta dan Jawa Tengah) melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
“Kami senang dapat menyelenggarakan sebuah laga amal secara mandiri dan profesional. Semua pihak yang terlibat di dalam laga amal ini berhak merasakan kemenangan karena dapat membantu saudara kita yang mengalami bencana,” kata Llano Mahardhika, CEO PT Pengelola Persebaya dan manajer tim Surabaya FC dalam rilis yang dikirimkannya kepada Republika, Kamis (11/11).
“Kami juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada warga Surabaya atas semangat mereka untuk berbagi, dan kepada Surabaya FC serta tim Indo-Holland yang berhasil memainkan pertandingan sportif dan berkualitas.”
Pemain muda asal Belanda, Dane Brard dengan nomor punggung 7 menjadi pencetak gol pertama di menit ke-17. Bryan Brard yang mengenakan kostum nomor 14 menambah gol lewat eksekusi penalti pada menit ke-38. Sedangkan gol tim Surabaya FC dihasilkan oleh Andik Firmansyah pada menit ke-71.
Laga yang dipimpin wasit Ahmed Abdelalim Sakranelgarhy asal Mesir ini berlangsung lancar. Hanya, PSSI berniat mengirimkan surat pengaduan ke FIFA karena menganggap wasit ini memimpin pertandingan secara ilegal dengan tidak melapor kepada PSSI. Namun pihak LPI tenang menghadapi ancaman yang kesekian kali dari PSSI.